Sosok Guru Ngaji yang Cabuli Muridnya di Tebet di Mata Tetangga: Dikenal Baik

Wait 5 sec.

Suasana rumah guru ngaji yang mencabuli muridnya di Jalan K, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, pada Minggu (29/6/2025). Foto: Rachmadi Rasyad/kumparanGuru mengaji, Ahmad Fadhillah, ditangkap oleh polisi karena mencabuli sekitar 10 murid perempuannya. Aksi pencabulan itu dilakukan pelaku di kediamannya yang berada di Jalan K, Tebet, Jakarta Selatan.Pantauan pada Minggu (29/6), rumah pelaku tampak sepi. Tak ada tanda aktivitas di dalam rumah. Hanya ada beberapa helm yang berserakan di halaman depan rumah. Garis polisi pun sudah terpasang di bagian pagar rumah berwarna putih tersebut.Ketua RT 3, Iin, menyebut pelaku merupakan warga asli Jalan K. Pelaku tinggal di rumah itu bersama istri dan tiga anaknya. Selama ini, pelaku dikenal baik dan aktif mengikuti berbagai kegiatan masyarakat."Baik, dia guru ngaji juga. Baik sih, di mata kita baik di masyarakat," kata Iin ketika ditemui pada Minggu (29/6).Suasana rumah guru ngaji yang mencabuli muridnya di Jalan K, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, pada Minggu (29/6/2025). Foto: Rachmadi Rasyad/kumparanIin menambahkan, pelaku sudah lama menjadi guru mengaji di rumahnya. Selain itu, pelaku juga acap kali diundang oleh ibu-ibu PKK untuk memberi ceramah dan menjadi khatib salat Jumat di sekitar rumahnya. Pelaku juga mempunyai majelis taklim."Dia punya majelis taklim," ujar dia.Iin mengaku terkejut atas adanya peristiwa itu. Dia menilai perbuatan pelaku sudah mencemarkan nama baik lingkungan. Dia mengharapkan pelaku diberikan hukuman yang setimpal dengan perbuatannya."Kaget. Mencemarkan. Kalau kasusnya nama baik ya enggak apa-apa, masyarakat juga di Kebon Baru kaget," ucap dia.Suasana rumah guru ngaji yang mencabuli muridnya di Jalan K, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, pada Minggu (29/6/2025). Foto: Rachmadi Rasyad/kumparanLebih lanjut, Iin mengaku sudah bertemu dengan para korban. Menurut dia, para korban masih berada dalam kondisi syok bila bertemu dan mengingat pelaku. Dia berharap kondisi psikologis korban dapat kembali pulih."Namanya korban sih ya trauma, cuma namanya anak-anak kalau lagi inget ya trauma, kalau gak inget ya ceria. Namanya bocah. Mereka syok nangis," kata dia.Suasana rumah guru ngaji yang mencabuli muridnya di Jalan K, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, pada Minggu (29/6/2025). Foto: Rachmadi Rasyad/kumparanAksi pencabulan itu dilakukan pelaku dengan modus memberikan pelajaran tambahan tentang hadas laki-laki dan perempuan.Setelah itu aksi pencabulan pun dilakukan. Setelah melakukan aksinya, korban diberi uang oleh pelaku senilai Rp 10 hingga Rp 25 ribu. Pelaku juga mengancam korban agar tak melapor ke siapa pun.