Menurut Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil (IKFT) Kemenperin, Taufiek Bawzier, sektor ini memiliki multiplier effect yang besar terhadap perekonomian. Untuk mencapai target tersebut, sektor IKFT perlu menambah kontribusi terhadap PDB nasional hingga Rp46,09 triliun jika porsi industri meningkat menjadi 21,9 persen.Strategi utama yang diterapkan meliputi pengendalian impor, kemudahan investasi di sektor hulu dan hilir, serta subsidi gas industri. Saat ini, produksi petrokimia nasional masih belum maksimal, dengan impor produk petrokimia mencapai 9,5 miliar dolar AS pada 2023. Peluang investasi di sektor ini masih terbuka lebar, terutama dalam produksi metanol yang belum memenuhi kebutuhan nasional. Kemenperin telah menyusun peta industri dari minyak bumi, gas, dan batu bara guna meningkatkan efisiensi serta nilai tambah sektor ini.