Mantan Presiden Joko Widodo. (Foto: Dok. ANTARA)JAKARTA – Pengamat politik Zaki Mubarak menilai, wacana pembentukan partai politik terbuka oleh Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) bukan hanya isapan jempol semata.Sebab, Jokowi masih punya modal politik dan pengaruh kuat di wilayah Jawa.“Pilkada Jateng lalu menjadi bukti kedigdayaan Jokowi yang memenangkan Ahmad Lutfi. Di Jateng, tampaknya personal power Jokowi melebihi Megawati. Ini modal politik untuk membuat parpol dengan basis konstituen yang signifikan,” ujarnya, Minggu 23 Februari 2025.Zaki menyebut, Jokowi juga tidak akan kesulitan mengumpulkan modal finansial untuk membiayai parpol yang akan didirikan. Pasalnya, selama sepuluh tahun berkuasa, Jokowi dianggap sudah membangun jaringan dan kedekatan dengan pengusaha-pengusaha besar.“Estimasi dana yang diperlukan sekitar Rp3-4 triliun. Itu pintu masuk bagi oligarki yang juga membutuhkan kendaraan politik. Jokowi sudah banyak membina oligarki selama sepuluh tahun berkuasa. Mereka bisa diandalkan untuk menopang pendanaan,” imbuhnya.Selain Jokowi, sosok Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka juga bisa menjadi magnet politik untuk parpol baru tersebut, mengingat Gibran juga tidak menjadi anggota parpol setelah dipecat dari PDI Perjuangan.“Jika terbentuk, yang penting juga adalah adanya restu Presiden Prabowo. Tentu Prabowo berkepentingan bahwa jika parpol baru Jokowi lahir, tidak akan menjadi ancaman, tetapi menjadi supporting bagi koalisi permanen sampai 2029,” terang Zaki.Sebelumnya, Jokowi mewacanakan membentuk partai baru sebagai kendaraan politiknya setelah tidak berkuasa.Di bayangan Jokowi, parpol itu akan berkonsep layaknya perusahaan terbuka dengan menyebut partai itu sebagai Partai Super Tbk.“Masih dihitung, masih dikalkulasi. Belum tentu juga direalisasikan. Inginnya sih partai politik itu nanti bisa dimiliki oleh seluruh anggotanya. Tapi semua masih dalam pematangan,” ungkap Jokowi dalam wawancara dengan Najwa Shihab di kanal YouTube Najwa Shihab.