Salah Pilih Kepala Danantara dapat Picu Capital Outflow IHSG dan Keluarnya Dana Asing dari Pasar SBN

Wait 5 sec.

Ilustrasi Gedung Danantara. (ANTARA/Reno Esnir)JAKARTA – Kepala Center of Industry, Trade, and Investment INDEF, Andry Satrio Nugroho berharap Presiden Prabowo Subianto menunjuk figur profesional yang independen dari kepentingan politik untuk memimpin Danantara.Pasalnya, bila posisi strategis ini diisi oleh birokrat atau individu yang memiliki afiliasi politik tanpa kompetensi yang memadai, maka kredibilitas lembaga akan dipertaruhkan. Selain itu, keputusan keliru dalam pemilihan pimpinan Danantara dapat memicu capital outflow dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan arus keluar dana asing dari pasar Surat Berharga Negara (SBN).“Kalau kondisi itu yang terjadi, maka semakin memperkecil kepemilikan asing pada instrumen investasi ini,” ujarnya dalam keterangannya, Minggu 23 Februari 2025.Andry menambahkan, tujuh perusahaan BUMN yang berada di bawah Danantara dan telah melantai di bursa diperkirakan akan mengalami koreksi saham yang cukup dalam setelah pengumuman jajaran pimpinan, terutama saham bank-bank Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).Risiko lain kesalahan memilih pemimpin Danantara adalah sentimen negatif yang muncul juga akan membuat nilai tukar rupiah terhadap dolar kian tertekan menuju Rp16.500, bahkan akan terus melemah hingga akhir tahun. Kondisi ini akan semakin menyulitkan Danantara dalam mendapatkan pendanaan serta kepercayaan investor asing di masa mendatang.Karena itu, Andry menegaskan menegaskan bahwa pemimpin Danantara harus fugur berpengalaman dalam pengelolaan dana investasi serta memiliki rekam jejak dalam mengelola bisnis korporasi.“Saya melihat bahwa jika mereka yang mengelola ini justru punya afiliasi politik, merupakan keluarga dari pejabat publik, pimpinan kementerian saat ini, maka sudah dipastikan bahwa moral hazard terjadi dan akuntabilitas badan ini akan semakin dipertanyakan,” tukasnya.