Ilustrasi lokasi tradisi padusan (klaten.go.id)YOGYAKARTA – Menjelang Ramadan, masyarakat di tiap daerah memiliki tradisi uniknya sendiri-sendiri. Salah satu tradisi sambut Ramadan yang banyak dilakukan adalah padusan. Tradisi padusan menjelang Ramadan dilakukan secara berama-ramai, namun ada pula yang melakukannya secara sendirian. Artikel ini akan memberikan informasi tentang budaya padusan di Indonesia.Tradisi Padusan Menjelang RamadanPadusan adalah sebuah tradisi menyambut bulan Ramadan yang dilakukan oleh masyarakat di Jawa Tengah dan Yogyakarta. Tradisi ini merupakan penggabungan dua budaya yakni Islam dan Jawa dan terus diwariskan secara turun temurun dan masih dilestarikan hingga saat ini.Kata padusan sendiri berasal dari bahasa Jawa yaitu “adus” yang artinya adalah mandi. Dari kata tersebut padusan bisa dimaknai sebagai tradisi mandi yang dilakukan oleh umat Muslim di Jawa Tengah untuk menyambut datangnya bulan Ramadan.Biasanya padusan dilakukan di sumber mata air, sungai, atau kolam air. Padusan juga bisa dilakukan di kamar mandi masing-masing.Terkait tata caranya, padusan tidak memiliki aturan pakem yang mengatur pelaksanaannya. Setiap wilayah memiliki cara yang berbeda dalam melakukan padusan. Namun rata-rata, budaya padusan dilakukan di sumber mata air yang dapat diakses oleh banyak orang.Tradisi padusan dijelaskan dalam sebuah tulisan yang diterbitkan di Jurnalbasicedu. Dalam jurnal tersebut dikatakan bahwa ppadusan adalah tradisi tahunan yang biasanya dilakukan dua hari sebelum puasa Ramadan, bisa di tanggal 29 dan 30 Ruwah (kalender Jawa).Belum ada sumber pasti yang menyatakan kapan tradisi ini dimulai. Namun, di situs Museum Sonobudoyo Yogyakarta dijelaskan bahawa cikal bakal padusan dimulai dari era Majapahit. Kala itu Ksatria Bramana hingga seorang Empu rutin melakukan ritual penyucian diri berupa berendam di mata air.Ritual ini memadukan berbagai elemen kepercayaan yakni Hindu, Budha, dan Animisme di Pulai Jawa. Kemudian setelah agama Islam tersebar di Jawa, tradisi padusan berkembang dan terus diwariskan.Manfaat PadusanDalam kacamata budaya, padusan memiliki makna filosofis yang sangat dalam. Tradisi ini menjadi simbol sarana pembersihan dan penyucian diri seseorang dari dosa dan hal buruk yang ada di dalam tubuh khususnya hati.Dosa dan keburukan tersebut perlu dihilangkan agar menjadi pribadi yang suci. Dengan kesucian diri tersebut, seseorang dinyatakan siap menyambut dan menjalankan ibadah Ramadan.Sedangkan air di mata air dianggap mampu meluruhkan kotoran hati manusia. Mata air menyimbolkan kejernihan dan kemurnian yang mampu membersihkan jiwa maupun raga.Tidak hanya sebagai simbol penyucian diri, tradisi padusan juga memiliki manfaat sosial antar sesama manusia.Seperti diketahui, padusan dilakukan secara beramai-ramai di mata air, sungai, atau sumber air lain. Di momen padusan akan berkumpul banyak orang dari berbagai penjuru. Momen tersebut digunakan sebagai sarana bercengkrama dan mempererat keakraban antar sesama.Itulah informasi terkait tradisi padusan menjelang Ramadan. Kunjungi VOI.id untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.