Menteri ESDM Bahlil Lahadalia (Foto: Maria Trisnawati/VOI)JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia berharap Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) dapat menyalurkan pembiayaan tidak hanya kepada proyek hilirisasi mineral dan batu bara (minerba) tetapi juga kepada proyek minyak dan gas bumi (migas). Adapun proyek yang ingin disasar Bahlil adalah proyek kilang.Apalagi, kata dia, saat ini Indonesia memiliki regulasi khusus yang mengatur soal ketahanan energi dalam bentuk Perpres Nomor 96 Tahun 2024 tentang Cadangan Penyangga Energi. Adapun ketahanan minyak Indonesia saat ini berada di level 21 hari dan pemerintah berencana menambah level ketahanan energi Indonesia mencapai 30 hari.Di sisi lain, impor minyak masih tergolong tinggi sehingga perlu ada fasilitas pengolahan minyak (refinery) atau kilang."Impor kita terhadap minyak banyak sekali maka kita mendorong untuk membangun refinery," ujar Bahlil yang dikutip Kamis, 27 Februari.Bahlil menilai, dengan adanya fasilitas refinery Indonesia akan memiliki cadangan minyak yang lebih kuat. Kendati demikian, pembangunan fasilitas kilang membutuhkan biaya yang tidak sedikit."Ini butuh investasi besar, makanya dalam hilirisasi, salah satu proyek yang kita akan dorong untuk melaporkan kepada Bapak Presiden adalah storage untuk BBM dan refinery-nya," terang Bahlil.Untuk itu Bahlil menyebut akan segera menemui Presiden Prabowo Subianto untuk membeberkan rencana tersebut."Nanti saya laporkan ya setelah mendapat feedback ataupun petunjuk dari Bapak Presiden," tandas Bahlil.