Menteri PU dan Menhub Tinjau Jalur Pantura, Truk ODOL jadi Penyebab Utama Kerusakan Jalan

Wait 5 sec.

Ilustrasi. (Foto: Dok. Antara)JAKARTA - Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo dan Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi melakukan inspeksi langsung di Jalur Pantai Utara (Pantura), tepatnya di ruas Batas Kota Batang–Batas Kabupaten Kendal KM SMG 75+600, Provinsi Jawa Tengah, Rabu malam, 26 Februari.Kunjungan tersebut bertujuan untuk meninjau proses perbaikan jalan yang akan mendukung kelancaran arus mudik Lebaran 2025.Dody menjelaskan, perbaikan jalan berlubang di jalur Pantura terus dilakukan oleh Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Tengah–DIY untuk memastikan jalur tersebut dapat berfungsi optimal selama puncak arus mudik, yang menjadi alternatif penting bagi Tol Trans Jawa."Inshallah, persiapan untuk menyambut bulan puasa dan Lebaran sesuai rencana. Sesuai arahan Presiden Prabowo, kami bekerja keras memastikan infrastruktur mudik siap agar masyarakat yang hendak pulang ke kampung halaman bisa merasa aman, lancar dan nyaman," ujar Dody seperti dikutip dari unggahan video di akun Instagram resminya @dody_hanggodo, Jumat, 28 Februari.Dody juga mengungkapkan, salah satu masalah utama yang dihadapi adalah keberadaan truk obesitas atau Over Dimension Over Loading (ODOL) yang masih sering beroperasi di jalan tol dan jalan nasional.Truk dengan muatan berlebih itu menyebabkan kerusakan infrastruktur jalan yang lebih cepat, sehingga diperlukan kerja sama lebih erat antara berbagai pihak untuk menangani masalah tersebut."Masalah utama yang masih kami hadapi tetap sama, yaitu truk-truk Over Dimension Over Loading (ODOL) yang masih berkeliaran di jalan tol dan jalan nasional. Truk-truk yang over dimension ini kami carikan solusi bersama agar kerusakan jalan bisa cepat ditangani," ucap dia.Untuk diketahui, Polri memperkirakan jumlah pemudik pada momen Lebaran 2025 mencapai lebih dari 100 juta orang. Oleh karena itu, langkah antisipasi kepadatan atau kemacetan lalu lintas bakal dilakukan."Berdasarkan pengalaman tahun lalu serta pergerakan saat Natal dan Tahun Baru (Nataru), jumlah pemudik diperkirakan di atas 100 juta orang. Oleh sebab itu, kami akan melakukan langkah antisipasi lebih matang," ujar Wakil Asisten Utama Operasi (Waastamops) Kapolri Irjen Endi Sutendi dalam keterangannya, Rabu, 26 Februari.Upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi kemacetan dengan menerapkan skema rekayasa lalu lintas di ruas tol. Namun, mengenai waktu pelaksanaan akan bersifat situasional.Artinya, skema rekayasa lalu lintas akan diterapkan jika petugas di lapangan menilai perlu dilakukan penguraian kemacetan lalu lintas"Untuk skema di jalan tol, kami akan melihat situasi dan kondisi di lapangan. Jika diperlukan, kami akan menerapkan contraflow, sistem satu arah serta pengalihan arus ke jalur arteri untuk memperlancar lalu lintas," tuturnya.Selain itu, Polri akan bekerja sama dengan berbagai instansi terkait untuk memastikan kelancaran arus mudik dan arus balik. Sehingga, upaya-upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi kemacetan akan lebih maksimal.