Turki Siap Kembali Menjadi Tuan Rumah Perundingan Damai Rusia-Ukraina

Wait 5 sec.

Menlu Lavrov bersama Menlu Fidan. (Twitter/@mfa_russia)JAKARTA - Turki pada Hari Senin menyatakan kesiapannya untuk kembali menjadi tuan rumah perundingan damai Rusia-Ukraina, saat perang kedua negara memasuki tahun ketiga, di sisi lain mendukung upaya yang yang dilakukan oleh Amerika Serikat.Ankara mendukung inisiatif Amerika Serikat untuk mengakhiri konflik Rusia-Ukraina, tetapi negosiasi harus melibatkan kedua belah pihak yang bertikai, kata Menteri Luar Negeri Hakan Fidan dalam jumpa pers bersama dengan mitranya dari Rusia Sergei Lavrov setelah bertemu di Ankara.Moskow dan Washington telah memulai dialog langsung dalam beberapa minggu terakhir dengan latar belakang pemulihan hubungan antara Presiden AS Donald Trump dan Pemimpin Rusia Vladimir Putin.Pekan lalu, pejabat tingkat tinggi Rusia dan AS mengadakan pembicaraan di Riyadh, Arab Saudi."Kami sangat mementingkan inisiatif baru AS sebagai pendekatan yang berorientasi pada hasil. Kami percaya bahwa solusi dapat dicapai melalui negosiasi yang melibatkan kedua belah pihak," kata Menlu Fidan kepada wartawan, melansir Daily Sabah 24 Februari.Menlu Fidan mengatakan, Turki siap mengambil langkah apa pun yang akan membantu mewujudkan perdamaian. Pada awal perang, Turki sempat menjadi tuan rumah perundingan delegasi Rusia dan Ukraina."Turki selalu siap untuk mengambil peran apa pun yang memfasilitasi atau mempercepat (perdamaian). Tujuan kami adalah untuk mengakhiri perang yang menghancurkan ini sesegera mungkin dan untuk menyembuhkan luka di kawasan itu," katanya.Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan saat menghadiri perundingan damai Rusia Ukraina di Istanbul tahun 2022. (Sumber: Presidency of The Republic of Turkiye)Ia juga mengatakan, Ankara akan melanjutkan upayanya untuk memastikan keselamatan navigasi di Laut Hitam, seraya menambahkan: "Jika dilaksanakan, langkah ini akan menjadi langkah penting untuk membangun kepercayaan."Kunjungan Menlu Lavrov dilakukan pada peringatan tiga tahun invasi Rusia ke Ukraina, seminggu setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky melakukan perjalanan ke ibu kota Turki.Menlu Lavrov mengatakan, Rusia siap untuk berunding mengenai perang Ukraina, tetapi hanya akan menghentikan pertempuran jika penyelesaian damai "sesuai" dengan Moskow.Ia mengingat, Rusia telah mengumumkan gencatan senjata beberapa kali tetapi Ukraina telah menggunakannya untuk memperkuat posisinya."Kami akan menghentikan permusuhan hanya jika negosiasi ini menghasilkan hasil yang tegas dan berkelanjutan yang sesuai dengan Federasi Rusia," katanya.Dalam kesempatan yang sama Menlu Lavrov juga mengatakan, pertemuan lanjutan antara Rusia dan AS akan berlangsung akhir minggu ini untuk mengatasi kendala dalam pengoperasian misi diplomatik.Diplomat senior Rusia itu juga mengatakan, Ia memberi pengarahan kepada Menlu Fidan tentang hasil pembicaraan minggu lalu di Riyadh."Kami telah memberi tahu teman-teman Turki kami secara rinci tentang pembicaraan Rusia-Amerika yang berlangsung pada 18 Februari di Riyadh, yang sangat dihargai dalam hal kesempatan untuk akhirnya melakukan dialog normal, meskipun banyak kontradiksi yang, tentu saja, masih ada," tandasnya.Mengenai perundingan damai di Turki, Ia mengatakan kesepakatan dengan Ukraina dicapai di Istanbul pada April 2022, tetapi mantan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson memblokirnya, dan Barat menghalangi pelaksanaannya untuk melemahkan Rusia.