Stunting Masih Jadi Ancaman Malnutrisi Anak, Begini Cara Orang Tua Mengatasinya

Wait 5 sec.

Stunting Masih Jadi Ancaman Malnutrisi Anak di Asia Tenggara. Foto: ShutterstockStunting pada anak masih menjadi tantangan besar di Indonesia. Hal itu dibuktikan oleh survei South East Asian Nutrition Surveys kedua (SEANUTS II), bahwa ada tiga masalah malnutrisi yang masih mengintai anak-anak di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, yaitu stunting, obesitas, dan anemia.Di Indonesia, khususnya di wilayah Jawa dan Sumatera, sebesar 28,4 persen anak mengalami stunting. Artinya, satu dari 3,5 anak memiliki perawakan pendek.Moms, stunting tidak hanya berdampak pada tinggi badan, namun juga memberi dampak jangka panjang yang dapat memengaruhi kesehatan, kecerdasan, hingga produktivitas mereka di masa depan.Salah satu faktor besar gangguan pertumbuhan ini adalah kekurangan gizi. Masih dari penelitian sama yang dilakukan di empat negara Asia Tenggara, yakni Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Vietnam ini, ternyata masih banyak anak-anak di bawah usia 5 tahun yang belum memenuhi asupan gizi cukup, termasuk vitamin D sebesar 78 persen dan kalsium 92 persen.Lalu, apa yang harus dilakukan orang tua?Nah, Moms, dua kebutuhan gizi itu sebenarnya bisa dipenuhi dengan memberikan sarapan yang bergizi seimbang setiap hari. Sarapan sangat penting karena merupakan sumber energi pertama yang dibutuhkan anak-anak untuk memulai aktivitasnya.Untuk memastikan kebutuhan gizinya terpenuhi, Anda juga dapat menambahkan segelas susu sebagai pendamping sarapan. Sebagai perusahaan produk bergizi berbasis susu, PT Frisian Flag Indonesia (FFI) juga turut aktif mendukung masyarakat untuk meningkatkan konsumsi susu demi kesehatan.Tak hanya fokus menyuguhkan produk dengan kualitas gizi yang baik untuk keluarga Indonesia, FFI juga menjalin kemitraan dan pelatihan dengan peternak sapi perah lokal. Tidak berhenti di situ, masih banyak program yang dilakukan FFI agar keluarga Indonesia makin sehat.Penasaran, Moms? Yuk, langsung tonton videonya di bawah ini!