Ilustrasi perut terasa berdenyut seperti detak jantung (Pixabay) YOGYAKARTA – Kenapa perut berdenyut seperti jantung? Jika Anda mengalami keluhan ini, sebaiknya tetap waspada. Meski pada awalnya tampak tidak berbahaya, perut yang berdenyut seperti detak jantung bisa menjadi pertanda adanya masalah kesehatan yang berpotensi mengancam jiwa.Dalam artikel ini akan dibahas kondisi medis yang dapat menyebabkan perut berdenyut atau berdetak seperti jantung. Yuk, simak penjelasannya!Kenapa Perut Berdenyut Seperti Jantung? Perut berdenyut seperti jantung bisa disebabkan oleh suatu kondisi yang dikenal dengan aneurisma aorta abdominalis (AAA).Dikutip dari laman Mayo Clinic, aneurisma aorta abdominalis merupakan pelebaran pembuluh darah aorta di perut. Aorta sendiri adalah pembuluh darah terbesar di dalam tubuh yang berfungsi mengalirkan darah beroksigen dari jantung menuju rongga dada dan perut.Adanya aneurisma pada aorta abdominalis bisa membuat pembuluh darah pecah dan menyebabkan perdarahan yang mengancam jiwa.Menyadur Cleveland Clinic, dinding aorta sangat kuat dan cukup fleksibel untuk mengelola tekanan darah yang dipompa keluar oleh jantung. Akan tetapi, berbagai faktor seperti pertambahan usia, kebiasaan merokok, dan kondisi medis tertentu bisa melemahkan dinding aorta di perut, sehingga tidak dapat menangani kekuatan aliran darah sebagaimana mestinya.Akibatnya, bagian dinding aorta akan melebar ke luar dan membesar. Jika tidak segera ditangani, pembuluh aorta yang melebar dapat pecah dan menyebabkan perdarahan internal yang mengancam jiwa.Apa Gejala Aneurisma Aorta Abdominalis? Dikutip dari AI-Care, aneurisma aorta abdominalis umumnya tidak menimbulkan gejala dan timbul perlahan-lahan. Hal ini menyebabkan aneurisma aorta sulit dideteksi.Jika aneurima mulai membesar, gejala AAA yang mungkin dirasakan penderita, antara lain:Nyeri pada perut yang terasa terus-menerusPerut berdenyut di sekitar pusarNyeri pada punggung bagian bawahPusingKulit pucat dan berkeringatJantung berdebar dengan cepatSesak napasKehilangan kesadaran atau pingsanJika gejala-gejala di atas muncul, Anda disarankan untuk segera ke rumah sakit agar dapat dilakukan pemeriksaan dan penanganan secepatnya. Pun demikian jika terdapat tanda-tanda perdarahan, seperti kaki atau tangan terasa dingin atau tubuh terasa lemas secara tiba-tiba.Faktor Apa yang Dapat Meningkatkan Risiko Aneurima Aorta Abdominalis? Dikutip dari laman Pusat Jantung Nasional Harapan Kita, terdapat beberapa kondisi yang dapat meningkatkan terjadinya aneurisma aorta abdominalis, di antaranya:Kebiasaan merokok Perokok lebih beresiko terkena aneurisma aorta abdominalis ketimbang mereka yang tidak menghisap tembakau. Selain meningkatkan risiko aneurisma aorta, merokok juga bisa merusak atau melemahkan dinding aorta.Hipertensi Hipertensi atau tekanan darah tinggi dapat memengaruhi dinding aorta dan meningkatkan risiko pelebaran pembuluh aorta di perut.Usia Risiko aneurisma aorta akan meningkat seiring bertambahnya usia. Individu atau lansia yang berusia di atas 60 tahun lebih berpotensi untuk mengalai AAA. Hal ini dapat terjadi karena semakin tua, dinding pembuluh darah akan lebih rapuh.Jenis kelamin Dibandingkan dengan wanita, laki-laki lebih berisiko mengalami aneurisma aorta perut.GenetikRiwayat keluarga dengan aneurisma aorta dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengembangkan kondisi ini.Demikian informasi tentang kenapa perut berdenyut seperti jantung. Dapatkan update berita pilihan lainnya hanya di VOI.ID.