Mini EV Generasi Berikutnya Bakal Adopsi Penggerak Roda Belakang, Ini Kelebihannya

Wait 5 sec.

BMW Cooper Electric. (Dok. BMW Group)JAKARTA - Brand otomotif asal Inggris, Mini mengonfirmasi model generasi berikutnya akan memiliki konfigurasi penggerak roda belakang dengan mengadopsi platform terbaru dari BMW Group atau meninggalkan penggerak roda depan yang telah diadopsi selama beberapa tahun.Melansir dari Autocar, Selasa, 25 Februari, platform tersebut merupakan Gen6 800V terbaru yang diklaim memberikan kemajuan drastis dibandingkan dengan teknologi kendaraan listrik generasi saat ini.Kemajuan yang diklaim mencakup peningkatan jangkauan dan kecepatan pengisian daya, serta pengurangan biaya pembuatan mobil.Teknologi tersebut akan pertama kali diadaptasikan pada BMW iX3 yang meluncur di bulan September mendatang. Setelahnya, sistem tersebut akan hadir dalam semua jajaran brand kendaraan listrik BMW, Rolls-Royce, maupun Mini.Cooper dan Aceman saat ini berpenggerak depan tetapi menggunakan arsitektur khusus yang dikembangkan dalam kemitraan dengan pabrikan dari China, Great Wall Motor (GWM). Pihak perusahaan induk belum mengungkap perilisan platform terbaru tersebut.Konfigurasi platform baru ini berarti mobil bermesin tunggal hanya dapat dimiliki dengan powertrain di gandar belakang. Hal ini karena motor sinkron listrik utama (EESM) adalah satu-satunya yang ditawarkan oleh BMW Group dengan gearbox terintegrasi, dan ini ditempatkan secara eksklusif di antara roda belakang.Menurut BMW Group, perusahaan tidak memiliki rencana untuk mengembangkan EESM untuk digunakan pada gandar depan dan hanya menggunakan penggerak asinkron kecil (ASM) terbaru yang terpasang di depan.Keputusan ini diambil karena pengaturan penggerak roda belakang dinilai lebih baik untuk dinamika berkendara. Dengan demikian, platform ini hanya dapat mendukung pengaturan penggerak roda belakang dan semua roda dalam konfigurasi motor tunggal, ganda, tri, dan quad.