Ilustrasi korban serangan Israel di Tepi Barat. Foto: AP Photo/ Nasser NasserDua anak Palestina, Ayman Nasser al-Haymouny (12 tahun) dan Rimas al-Amouri (13), tewas usai ditembak tentara Israel di Tepi Barat, Jumat (21/2).Ayman ditembak di Hebron saat mengunjungi keluarganya, sementara Rimas ditembak di halaman rumahnya di Jenin.Kementerian Kesehatan Palestina mengonfirmasi tewasnya Ayman akibat luka tembak setelah dilarikan ke rumah sakit.Sementara Rimas ditembak di perut oleh tentara Israel yang berada dalam kendaraan lapis baja sekitar 50 meter darinya.Organisasi hak anak Defense for Children International – Palestine (DCIP) menyebut keduanya ditembak tanpa peringatan.“Baik Ayman maupun Rimas menjadi sasaran kekuatan mematikan oleh tentara Israel yang berada di posisi aman dalam kendaraan lapis baja,” kata Ayed Abu Eqtaish dari DCIP.Serangan Israel Meluas di Tepi BaratPembunuhan terjadi di tengah operasi militer Israel yang terus berlangsung di Tepi Barat, termasuk di Jenin, Nablus, Tulkarem, dan wilayah lainnya. Pasukan Israel juga menggerebek sejumlah rumah warga Palestina dan menangkap beberapa orang, termasuk di kamp pengungsi Jalazone.Mengutip Al Jazeera, Gubernur Tulkarem Abdullah Kmeil menyebut operasi militer Israel di wilayahnya sebagai bukti “niat genosida”.Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) mengutuk serangan ini dan menyebutnya sebagai kejahatan perang.Sejak 21 Januari silam, lebih dari 50 warga Palestina tewas akibat serangan Israel di Tepi Barat. Padahal, Israel-Hamas berada di masa gencatan senjata sejak 19 Januari.Kantor kemanusiaan PBB (OCHA) melaporkan serangan di Tepi Barat juga menghancurkan infrastruktur air dan sanitasi.Selain itu, pemukim Israel melakukan sedikitnya 34 serangan terhadap warga Palestina dalam periode yang sama.Konferensi pers pembebasan sandera Israel yang dibebaskan oleh Hamas di di Rafah, Jalur Gaza selatan, Sabtu (22/2/2/2025). Foto: OMAR AL-QATTAA/AFPSementara itu, seharusnya pada Sabtu (22/2) ada pertukaran tahanan Israel-Palestina. Hamas sudah melepas 6 tahanan Israel, sementara Israel masih menunda melepaskan lebih dari 600 tahanan Palestina.Netanyahu pun mengungkap alasan penundaan, dirinya menganggap seremoni pertukaran tahanan sebagai hal memalukan dan merupakan propaganda Hamas.