Komisi VI Yakini, Prabowo Sudah Kantongi Nama Tepat Pemimpin Danantara

Wait 5 sec.

Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Eko Hendro Purnomo atau Eko Patrio ditemui di Kampus Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat. (ANTARA/Melalusa Susthira K)JAKARTA - Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Eko Hendro Purnomo, percaya bahwa Presiden Prabowo Subianto telah menentukan sosok yang tepat untuk mengisi posisi Kepala Badan Pengelolaan Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara). Menurutnya, Presiden Prabowo sudah memiliki pilihan yang pasti terkait hal tersebut."Saya yakin, jika ditanya siapa yang akan memimpin BPI Danantara, Pak Prabowo sudah memiliki nama yang tepat. Saya yakin beliau tidak akan keliru dalam memilih siapa yang akan memimpin lembaga ini," ujar Eko, yang akrab disapa Eko Patrio, saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, seperti dikutip ANTARA.Terkait dengan pandangan sebagian kalangan yang lebih mengutamakan pengelolaan BPI Danantara oleh profesional ketimbang politisi, agar bebas dari kepentingan politik, Eko menganggap hal tersebut bukanlah alasan yang tepat. Ia menilai baik profesional maupun politisi bisa memiliki potensi buruk yang sama, termasuk dalam hal korupsi."Kita sudah belajar banyak dari pengalaman. Profesional juga tidak lepas dari potensi kesalahan, begitu pula politisi. Yang terpenting sekarang adalah bagaimana kita bersama-sama berupaya untuk mengembangkan BUMN kita menjadi lebih baik," ungkapnya.Eko juga menegaskan bahwa pemimpin BPI Danantara yang nantinya ditunjuk oleh Presiden Prabowo harus memiliki pemahaman yang mendalam tentang pengelolaan aset Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Pemimpin tersebut diharapkan dapat memaksimalkan potensi aset yang ada, agar nilai dari satu aset dapat berkembang lebih besar lagi."Pemimpin BPI Danantara harus tahu bagaimana cara mengelola dan mengembangkan aset negara. Misalnya, bagaimana aset yang awalnya bernilai satu bisa berkembang menjadi lima atau lebih," lanjutnya.Tujuan utama dari pembentukan BPI Danantara adalah untuk menjadikan lembaga ini sebagai superholding BUMN yang memiliki kemampuan pengelolaan investasi setara dengan lembaga-lembaga pengelola investasi terkemuka di dunia. Eko mengharapkan agar BPI Danantara mampu meniru keberhasilan lembaga serupa di negara lain, seperti Temasek di Singapura dan Khazanah di Malaysia.Dengan nilai total aset yang mencapai Rp14.000 triliun, BPI Danantara diharapkan dapat memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian Indonesia. "Visinya adalah bagaimana membuat BPI Danantara menjadi kekuatan ekonomi yang tidak hanya menguntungkan, tetapi juga mampu memberikan dampak besar terhadap aset dan investasi BUMN," tambahnya.Presiden Prabowo Subianto berencana untuk meluncurkan Danantara secara resmi pada Senin (24/2). Diharapkan, Danantara akan menjadi kekuatan ekonomi yang dapat mendukung masa depan Indonesia."Danantara merupakan konsolidasi dari semua kekuatan ekonomi kita yang ada di BUMN, yang akan dikelola dengan nama Danantara, Daya Anagata Nusantara," kata Presiden Prabowo saat konferensi pers di Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin (17/2).Presiden juga menjelaskan bahwa 'Daya' berarti energi atau kekuatan, sedangkan 'Anagata' berarti masa depan. Oleh karena itu, Danantara melambangkan kekuatan ekonomi yang akan membentuk masa depan Indonesia, dengan pengelolaan kekayaan negara yang hemat dan bijaksana untuk generasi mendatang.Pembentukan BPI Danantara diatur dalam Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Perubahan Ketiga atas Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang BUMN, yang telah disahkan dalam Rapat Paripurna DPR RI ke-12 Masa Persidangan II Tahun Sidang 2024/2025 pada 4 Februari 2025.