Panglima dan Kepala Intelijen Swiss Mundur di tengah Sorotan Lembaga Pertahanan

Wait 5 sec.

ILUSTRASI UNSPLASH/Ari DinarJAKARTA - Panglima angkatan bersenjata Swiss dan kepala badan intelijen mengundurkan diri dari jabatannya.Thomas Suessli mengajukan pengunduran dirinya sebagai panglima angkatan bersenjata pada akhir Januari, menurut laporan lembaga penyiaran publik SRF dan surat kabar Neue Zuercher Zeitung, mengutip sumber, meskipun dia akan tetap menjabat hingga akhir tahun 2025.Christian Dussey, yang mengepalai Badan Intelijen Federal, juga mengundurkan diri tetapi akan tetap menjabat hingga akhir Maret 2026, menurut laporan publikasi tersebut.Priska Seiler-Graf, presiden komite keamanan majelis rendah parlemen Swiss, membenarkan pengunduran diri tersebut.“Saya tidak melihat adanya hubungan antara kedua pengunduran diri ini, karena mereka bekerja di organisasi yang berbeda,” katanya kepada Reuters, Selasa, 25 Februari.Kepergian kedua pejabat itu terjadi pada saat yang sensitif bagi lembaga pertahanan Swiss, yang mendapat kecaman karena penundaan proyek-proyek penting karena bertujuan untuk membangun kapasitasnya setelah invasi Rusia ke Ukraina.Awal tahun ini Suessli mengaku prihatin dengan tertundanya berbagai proyek, termasuk drone militer dari Israel.  Departemen pertahanan juga sedang menunggu pemimpin sipil baru, setelah Menteri Viola Amherd mengumumkan pengunduran dirinya pada Januari, dan penggantinya di kabinet Swiss masih belum diputuskan.Pukulan lain bagi lembaga pertahanan adalah Kantor Audit Federal Swiss pada Senin mengungkapkan dugaan kasus penipuan pada kelompok senjata milik negara Swiss, Ruag MRO, dan memperkirakan kerugian finansial.Seiler-Graf mengatakan dirinya tidak melihat adanya hubungan antara pengunduran diri tersebut dan laporan tentang Ruag, namun mengatakan kepergian Suessli dan Dussey mungkin terkait dengan pengunduran diri Amherd.“Kalau bosnya keluar, biasanya berakibat pada pengunduran diri lainnya juga,” ujarnya.