Erick Thohir Tunda Liga Putri: Nggak Mau Terlalu Agresif, tapi 2 Tahun Bengek

Wait 5 sec.

Menteri BUMN Erick Thohir di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta Pusat pada Senin (10/2/2025). Foto: Argya D. Maheswara/kumparan Kamis (20/2) kemarin jadi hari yang dinanti-nantikan oleh khalayak publik sepak bola wanita Indonesia. Jutaan pasang mata sudah menyiapkan dirinya untuk melihat aksi-aksi ciamik dari Reva Octaviani dkk yang jalani laga away di Arab Saudi.Tapi, tepat 5 jam sebelum kick-off digelar pukul 23:00 WIB, Ketum PSSI Erick Thohir mengejutkan publik melalui akun Instagram-nya. Ia tiba-tiba menulis bahwa Liga 1 Putri akan digelar 2027 mendatang, ini artinya rencana itu mundur satu tahun dari ucapannya tahun lalu yang akan menggelar kompetisi putri di 2026 nanti.Isu itu berkembang liar dalam dua hari terakhir. Tapi, Erick Thohir baru buka suara menyoal hal tersebut pada hari ini, Sabtu (23/2). Dalam sesi doorstop dengan sejumlah wartawan di GBK Arena, Jakarta, Erick Thohir memaparkan sederet alasan pihaknya menggelar Liga 1 Putri baru digelar 2027 mendatang. Berikut ini petikan jawaban Erick Thohir.Ketua Umum PSSI periode 2022-2027, Erick Thohir. Foto: PSSI“Kemarin setelah saya meeting dengan Ibu Vivin dan beberapa Exco, Liga Putri kita kan maunya 2026, tapi talent pool-nya ini belum tebal. Terbukti tadi U-12, U-14 sudah mulai (tapi) U-16 belum. Nah kalau ini kita bisa dapat 50 saja berarti kan di 2027 Mereka umur 17 dan 19. Nah mungkin jadi cukup.”“Karena formula daripada Liga Putri ini kan nanti 8 klub. Ya kita progres kan memang karena jarak tempuhnya tidak mungkin pakai pesawat ya kan. Jangan sampai bikin Liga Putri baru 2 tahun bengek. Ya punya klub Liga Putri Baru setahun nggak bayar gaji. Nah di 2027 kalau bisa 2026, tapi saya tidak mau terlalu agresif yang ini (Liga Putri). Saya mau benar-benar pastikan 8 klub dia transportasinya kereta bukan pesawat terbang. Karena cost transportasi harus ditekan kalau enggak nanti batuk di tengah jalan. Jadi itu kereta (transportasi bagi tim).”“Jadi ya memang di Jawa-Bali sepertinya angka transportasinya bisa cukup untuk masing-masing tim putri ini mengeluarkan dana Rp8-14 miliar pertahun.”“Jadi ini klubnya sudah kayak Liga 2 (Putra), jadi ya ini yang saya pastikan secara ekonominya sehat gitu jangan hanya sekedar mau PR-ing mau promosi-promosi. Ternyata berhenti di tengah jalan. Jadi itu yang kita review. Minggu depan kita rapat lagi Liga Putri untuk memastikan benar-benar angka ekonominya dan talentanya cukup.”Persib Bandung saat menjadi juara Liga 1 Putri 2019. Foto: PSSIBila benar liga sepak bola wanita Indonesia baru kembali pada 2027, itu artinya sepak bola wanita Indonesia akan tak memiliki liga selama delapan tahun penuh. Indonesia kalah maju dengan Singapura, Myanmar, Arab Saudi, Tanzania, dan bahkan Timor Leste.