Apple Hapus Fitur Enkripsi Data di Inggris, Pengguna Terancam Kehilangan Privasi

Wait 5 sec.

Apple akan menghentikan fitur enkripsi tingkat lanjut untuk data cloud di Inggris. (foto: dok. apple)JAKARTA - Apple mengumumkan pada Jumat  21 Februari  bahwa mereka akan menghentikan fitur enkripsi tingkat lanjut untuk data cloud di Inggris. Keputusan ini merupakan respons terhadap tekanan dari pemerintah Inggris yang meminta akses lebih luas terhadap data pengguna.Fitur yang dimaksud, Advanced Data Protection (ADP), sebelumnya memberikan perlindungan enkripsi end-to-end untuk berbagai jenis data yang tersimpan di iCloud. Dengan dihapusnya fitur ini, pengguna di Inggris tidak bisa lagi mengaktifkan ADP, dan mereka yang sudah menggunakannya akan dipaksa untuk menonaktifkan fitur tersebut dalam waktu dekat.Keputusan ini berarti Apple kini memiliki kemampuan untuk mengakses data cadangan iCloud pengguna di Inggris dalam kondisi tertentu, termasuk menyalurkan informasi tersebut kepada otoritas jika diminta secara hukum. Tanpa fitur enkripsi ini, salinan pesan iMessage dan data pribadi lainnya yang sebelumnya tidak bisa diakses oleh Apple kini dapat diberikan kepada pihak berwenang."Kami sangat kecewa bahwa perlindungan yang disediakan oleh ADP tidak akan tersedia bagi pelanggan kami di Inggris, mengingat meningkatnya jumlah pelanggaran data dan ancaman terhadap privasi pengguna," kata Apple dalam pernyataannya.Namun, Apple memastikan bahwa data yang telah dienkripsi sebelum peluncuran layanan ADP pada akhir 2022, seperti kata sandi dan layanan perpesanan iMessage serta FaceTime, masih tetap terenkripsi.Pelemahan Keamanan Pengguna di InggrisLangkah Apple ini menuai kritik dari berbagai pihak yang menilai bahwa keputusan tersebut melemahkan perlindungan keamanan siber bagi pengguna di Inggris."Keputusan Apple untuk menonaktifkan fitur ini di Inggris mungkin menjadi satu-satunya respons yang masuk akal saat ini, tetapi itu membuat pengguna rentan terhadap ancaman siber dan merampas hak mereka atas teknologi yang menjaga privasi," kata Andrew Crocker, Direktur Litigasi Pengawasan di Electronic Frontier Foundation.Profesor Oli Buckley, pakar keamanan siber dari Universitas Loughborough, juga mengungkapkan kekhawatirannya. "Begitu pintu (akses) dibuka, hanya masalah waktu sebelum ditemukan dan digunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Penghapusan ADP bukan hanya sekadar kompromi simbolis, tetapi pelemahan nyata terhadap keamanan iCloud bagi pengguna di Inggris," ujarnya.Tekanan Pemerintah Inggris dan Regulasi KetatKeputusan Apple ini diduga sebagai respons terhadap pemberlakuan Technical Capability Notice (TCN) oleh pemerintah Inggris. TCN adalah bagian dari Investigatory Powers Act tahun 2016 yang memungkinkan otoritas Inggris untuk memaksa perusahaan teknologi membantu dalam pengumpulan bukti digital.Meskipun pemerintah Inggris menolak berkomentar mengenai apakah mereka benar-benar mengeluarkan perintah kepada Apple, laporan dari The Washington Post menyebut bahwa regulasi ini memang digunakan untuk meminta akses lebih luas terhadap data pengguna.Tekanan terhadap perusahaan teknologi untuk membuka akses ke data pengguna bukanlah hal baru. Pada 2018, FBI dikabarkan berhasil menekan Apple untuk membatalkan rencana awal mereka dalam mengenkripsi cadangan iCloud secara penuh. Namun, Apple akhirnya tetap meluncurkan ADP pada 2022, sebelum akhirnya menariknya kembali di Inggris pada 2025 ini.Tidak hanya Inggris, Australia yang memiliki regulasi serupa disebut-sebut bisa mengikuti jejak ini dengan mengeluarkan perintah serupa kepada Apple.Efek Domino bagi Industri TeknologiPara pakar teknologi khawatir bahwa keputusan ini akan berdampak luas, tidak hanya bagi pengguna di Inggris tetapi juga bagi industri teknologi secara keseluruhan.Meredith Whittaker, Presiden Signal—aplikasi perpesanan terenkripsi—menyebut langkah Inggris sebagai tindakan "yang tidak memahami aspek teknis" dan dapat merusak ekosistem teknologi negara tersebut."Anda tidak bisa mengklaim mendukung sektor teknologi sambil mengikis fondasi keamanan siber yang menjadi dasarnya. Enkripsi bukanlah kemewahan—ini adalah hak dasar manusia yang penting bagi kebebasan masyarakat dan juga menjadi tulang punggung ekonomi global," ujarnya.Sejumlah platform lain seperti WhatsApp, Zoom, dan Signal selama ini telah menerapkan enkripsi end-to-end untuk melindungi komunikasi pengguna. Namun, dengan langkah Apple ini, ada kekhawatiran bahwa pemerintah negara lain mungkin akan mencoba melakukan hal serupa terhadap layanan lain yang menawarkan enkripsi kuat.Langkah Apple untuk menghapus fitur enkripsi data iCloud di Inggris menimbulkan kontroversi besar. Di satu sisi, pemerintah Inggris berusaha memperketat pengawasan dengan alasan keamanan nasional, tetapi di sisi lain, para pakar menilai ini sebagai langkah mundur yang membahayakan privasi pengguna.Dengan meningkatnya ancaman peretasan dan pelanggaran data, banyak pihak mempertanyakan apakah langkah ini benar-benar akan melindungi masyarakat atau justru membuat mereka semakin rentan terhadap serangan siber di masa depan