Ilustrasi. (Unsplash/NeONBRAND)JAKARTA - Polisi Thailand dan Kamboja menggerebek sebuah gedung di kota perbatasan dan membebaskan 215 warga negara asing, kata seorang pejabat senior Thailand pada hari Minggu, dalam perluasan tindakan keras regional terhadap pusat online scam.Penggerebekan Hari Minggu menargetkan gedung tiga lantai di kota perbatasan Kamboja, Poipet, Provinsi Banteay Meanchey. Warga negara asing yang diselamatkan terdiri dari 109 warga negara Thailand, 50 warga negara Pakistan, 48 warga negara India, lima warga negara Taiwan dan tiga warga negara Indonesia, kata juru bicara pemerintah Thailand Jirayu Houngsub pada Hari Minggu."Ini adalah jumlah terbesar warga negara Thailand yang dibebaskan dari sebuah gedung yang diduga melakukan penipuan dunia maya untuk kedua negara," kata Jirayu, dilansir dari Reuters 24 Februari.Penggerebekan itu merupakan hasil upaya bersama Thailand dan Kamboja untuk mengatasi pusat-pusat penipuan, katanya.Pusat-pusat penipuan telah beroperasi selama bertahun-tahun. Namun, mereka kini menghadapi pengawasan baru setelah penyelamatan aktor Tiongkok, Wang Xing, yang dibujuk ke Thailand dengan janji pekerjaan, lalu diculik dan dibawa ke pusat penipuan di Myanmar.Diketahui, negara-negara Asia Tenggara telah meningkatkan upaya untuk mengatasi pusat-pusat penipuan dengan tindakan-tindakan terkini di sepanjang perbatasan Thailand-Myanmar. Awal bulan ini, Thailand memutus pasokan listrik, bahan bakar dan internet ke daerah-daerah yang terkait dengan pusat-pusat penipuan atau online scam.Tiongkok juga memulangkan 621 warga negaranya yang diselamatkan dari pusat-pusat penipuan di daerah-daerah tersebut selama beberapa hari terakhir, kata militer Thailand pada Hari Sabtu.Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), ratusan ribu orang telah diperdagangkan oleh geng kriminal dan dipaksa bekerja di pusat penipuan dan operasi daring ilegal di seluruh Asia Tenggara.Laporan PBB pada tahun 2023 memperkirakan operasi yang berkembang pesat tersebut menghasilkan miliaran dolar AS setiap tahunnya.