PM Inggris Starmer Tegaskan Setiap Perundingan Harus Melibatkan Ukraina

Wait 5 sec.

PM Inggris Keir Starmer. (Wikimedia Commons/Simon Dawson/No 10 Downing Street)JAKARTA - Perdana Menteri Inggris Keir Starmer mengatakan pada Hari Minggu, tidak akan ada pembicaraan tentang masa depan Ukraina tanpa partisipasi Ukraina, menyampaikan pendiriannya sebelum pertemuan dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump pekan ini."Tidak seorang pun menginginkan pertumpahan darah terus berlanjut. Tidak seorang pun, terutama warga Ukraina," katanya pada konferensi Partai Buruh Skotlandia di Glasgow, dilansir dari Reuters 24 Februari."Namun, setelah semua yang telah mereka derita, setelah semua yang telah mereka perjuangkan, tidak akan ada diskusi tentang Ukraina tanpa Ukraina, dan rakyat Ukraina harus memiliki masa depan yang aman dalam jangka panjang," lanjut PM Starmer.PM Starmer direncanakan mengunjungi Washington pada Hari Kamis. Selain PM Starmer, Presiden Trump direncanakan menerima Presiden Prancis Emmanuel Macron Senin ini.Kedua pemimpin tersebut diperkirakan akan mencoba meyakinkan Presiden Trump untuk tidak terburu-buru mencapai kesepakatan gencatan senjata dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dengan cara apa pun, melibatkan Eropa dalam proses tersebut, serta membahas jaminan militer untuk Ukraina.Pada Hari Jumat, Presiden Trump mengatakan kepada 'Brian Kilmeade Show' di Fox News Audio, PM Starmer dan Presiden Macron "belum melakukan apa pun" untuk mengakhiri perang di Ukraina.PM Starmer mengatakan pada Hari Minggu, kebutuhan untuk menjaga solidaritas dengan Ukraina tidak hanya benar secara moral, tetapi juga demi kepentingan nasional Inggris."Ketidakstabilan di Eropa selalu berdampak pada pantai kita, dan ini adalah momen lintas generasi," katanya.Dalam kesempatan yang sama, PM Starmer mengatakan mendukung seruan AS agar Eropa mengambil tanggung jawab yang lebih besar atas keamanannya, dengan Inggris akan mengambil peran utama."Kita harus siap memainkan peran kita jika pasukan dibutuhkan di Ukraina setelah perjanjian damai dicapai, dan kita harus siap untuk membentuk kembali ekonomi kita dengan kebijakan industri, untuk membela Ukraina, untuk membela Eropa, tetapi yang terpenting untuk membela keamanan kita," tandasnya.