Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat Kongres VI Demokrat/FOTO: Nailin In Saroh-VOIJAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkit kembali soal upaya pembegalan partai saat awal dirinya menjabat sebagai ketua umum pada 2021 lalu. Agus mengingat pesan dari Ketua Umum Gerindra yang saat ini menjadi Presiden Prabowo Subianto, dirinya tak suka dengan segala upaya pengambil alihan partai. "Di tengah badai itu saya ingat pesan bapak presiden Prabowo Subianto, kalau tidak salah di Kartanegara ketika itu, beliau menyampaikan langsung kepada saya. Beliau sampaikan ke saya kurang lebih begini, ‘Gus, saya juga tidak suka ada upaya pembegalan partai seperti itu’, kalimat singkat itu sungguh berarti di hati kita semua keluarga besar Partai Demokrat," ungkap AHY dalam pidatonya di acara penutupan Kongres VI Partai Demokrat yang digelar di Ritz Carlton, Jakarta, Selasa, 25 Februari. Mengingat pesan itu, AHY saat itu bersama seluruh kader Demokrat merasa optimistis bisa mempertahankan Demokrat dari upaya pembegalan tersebut. Di mana saat itu, ada Kongres Luar Biasa yang tiba-tiba digelar di Deli Serdang, Sumatera Utara pada Maret 2021. "Datang dari seorang pemimpin, datang dari seorang yang tahu persis betapa tidak mudahnya membangun partai, soliditas kader, dengan keringat dan air mata, sehingga saya yakin keberpihakan Pak Prabowo dalam hati ketika itu penuh didasari oleh pengalaman panjang beliau, dan itu sungguh sangat berarti bagi Partai Demokrat," kata AHY. "Dan saya bisa menyimpulkan dari pesan pesan senior tadi, bahwa di politik kita boleh bersaing tetapi janganlah kita pernah kehilangan integritas dan rasa hormat kita terhadap demokrasi," Menko bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan itu. Bahkan AHY menyebut Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri juga tidak setuju dengan upaya perebutan partai dengan cara-cara yang tidak bermoral dan menabrak konstitusi. "Kabarnya ibu Megawati Soekarnoputri juga tidak setuju dengan hal-hal seperti itu, praktik praktik politik yang amoral dan inkonstitusional. Karena beliau juga pernah mengalaminya terlebih dahulu," sebutnya. Di hadapan seluruh kader Demokrat, AHY menyampaikan sebuah pesan politik bukanlah sekedar permainan angka, namun perjuangan untuk kepentingan rakyat. "Kadang politik memang adalah matematika, menghitung peluang menang dan kalah, probabilitas bisa dihitung berdasarkan statistik tapi politik yang sejati adalah menjaga idealisme dan seni perjuangan," kata AHY. "Politik adalah tentang memilih jalan yang benar, politik adalah tentang siapa yang berdiri di sisi kita, ketika badai datang. Politik adalah tentang nurani dan karena itu Partai Demokrat telah memilih jalan perjuangan nya. Kita ada di sini bukan untuk kepentingan sesaat tetapi kita ada hari ini untuk kepentingan rakyat," pungkasnya.