Pemimpin partai Christian Democratic Union (CDU) Friedrich Merz berbicara di kantor pusat partai, setelah hasil exit poll diumumkan untuk pemilihan umum 2025, di Berlin, Minggu (23/2/2025). Foto: Stefanie Loos/AFPFriedrich Merz akan menjadi Kanselir Jerman selanjutnya. Kepastian itu diperoleh usai kelompok oposisi yang dipimpinnya berhasil memenangi pemilu pada Minggu (23/2).Kanselir adalah kepala pemerintahan, setara dengan perdana menteri di negara lain.Merz akan menggantikan posisi Olaf Scholz yang yang berkuasa sejak 2021. Pemerintahan Jerman di bawah Olaf Scholz runtuh akibat pecahnya koalisi pemerintahan yang dipimpinnya.Pemimpin partai sayap kiri Jerman The Left (Die Linke) Ines Schwerdtner dan Jan van Aken, Heidi Reichinnek, dan para pendukung partai bereaksi sebelum jajak pendapat untuk pemilihan umum 2025, di Berlin, Jerman, Minggu (23/2/2025). Foto: Stefanie Loos/AFPSetelah diumumkan unggul pada pemilu, Merz lewat pidatonya langsung mengarahkan kritik pada Pemerintah Amerika Serikat di bawah Donald Trump. Dia bahkan menyebut Trump sebagai sosok yang tak peduli nasib Eropa.“Prioritas mutlak kami adalah memperkuat Eropa secepat mungkin agar kami bisa mencapai kemerdekaan nyata dari AS selangkah demi selangkah,” kata Merz seperti dikutip dari Reuters.Adapun menurut laporan media ZDF, Merz yang memimpin blok konservatif CDU/CSU berhasil mendapat 28,5 persen suara pada pemilu 2025 ini.Kanselir Jerman Olaf Scholz menghadiri pertemuan denganPresiden Rusia Vladimir Putin di Moskow, Rusia, Senin (15/2/2022). Foto: Sputnik/Mikhail Klimentyev/Kremlin via REUTERSPeringkat kedua berada partai sayap kanan AfD dengan 20,5 persen suara. Kelompok kanan di Jerman berhasil melipatgandakan suaranya pada pemilu 2025 dibanding pemilu sebelumnya.Sedangkan partai SPD yang dipimpin Scholz hanya mendapat 16 persen suara atau berada di peringkat ketiga.