Ilustrasi phishing (foto: PoinStar) JAKARTA - Solusi keamanan Kaspersky memblokir lebih dari 893 juta upaya phishing pada tahun 2024, meningkat sebesar 26 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 710 juta. Para ahli mengamati berbagai skema phishing dan penipuan ini memiliki tujuan yang berbeda-beda, mulai dari mencuri data, mencuri uang, hingga pemasangan perangkat lunak berbahaya. “Meskipun mekanisme inti phishing tetap tidak berubah, para penyerang terus menyempurnakan penyamaran mereka,” kata Olga Svistunova, pakar keamanan di Kaspersky.Pada tahun 2024, perusahaan keamanan siber global itu menemukan bahwa pelaku kejahatan dunia maya sering kali meniru situs web merek terkenal seperti Booking, Airbnb, TikTok, Telegram, dan lainnya. Salah satu kampanye yang sedang berlangsung, misalnya, telah menargetkan pengguna TikTok Shop. Dalam skema ini, pelaku membuat halaman login palsu yang dirancang untuk mencuri kredensial penjual. Selain itu, mereka juga memanfaatkan berita yang sedang tren, mengatur skema penipuan yang melibatkan topik yang sedang menjadi perbincangan, misalnya permainan aset kripto Hamster Kombat dan dompet TON.Skema penipuan lainnya seperti memanfaatkan citra selebriti palsu pada tahun 2024, dengan mempromosikan hadiah berharga kepada penggemar secara keliru, tetapi tidak pernah diberikan. Tren ini terus berlanjut pada tahun 2025.Bahkan,para penjahat memanfaatkan AI untuk membantu mereka membuat situs web palsu yang sangat meyakinkan, sehingga penipuan semakin sulit dideteksi. “Taktik yang terus berkembang ini menimbulkan risiko yang semakin besar. Akibatnya, kewaspadaan dan penggunaan solusi keamanan siber yang tangguh harus menjadi lebih penting dari sebelumnya,” pungkas Olga.