Presiden Zelensky Siap Tinggalkan Jabatannya Demi Perdamaian dan Keanggotaan NATO untuk Ukaina

Wait 5 sec.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. (Sumber: President.gov.ua)JAKARTA - Presiden Volodymr Zelensky pada Hari Minggu mengatakan bersedia melepaskan jabatannya, demi perdamaian dan keanggotaan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) untuk Ukraina."Jika (itu berarti) perdamaian bagi Ukraina, jika Anda benar-benar membutuhkan saya untuk meninggalkan jabatan saya, saya siap," kata Presiden Zelensky ketika ditanya dalam sebuah konferensi pers, melansir Reuters 24 Februari."Saya dapat menukar ini dengan (keanggotaan) NATO, jika syarat itu ada, segera," imbuh Presiden Zelensky.Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah mendorong agar pemilihan umum diadakan di Ukraina, setelah mencap Presiden Zelensky sebagai "diktator", yang tampaknya merujuk pada masa jabatan resmi pemimpin Ukraina selama lima tahun yang berakhir pada tahun 2024. Rusia telah mengutip hal ini di masa lalu untuk menegaskan, ia adalah pemimpin yang tidak sah.Undang-undang Ukraina melarang penyelenggaraan pemilu selama keadaan darurat militer, yang dideklarasikan Ukraina pada hari Rusia menginvasi pada Februari 2022.Presiden Trump juga secara keliru mengklaim Presiden Zelensky memiliki peringkat persetujuan sebesar empat persen."Saya tidak akan berkuasa selama beberapa dekade, tetapi kami juga tidak akan membiarkan Putin berkuasa atas wilayah Ukraina," kata Presiden Zelensky pada Hari Minggu, merujuk pada Presiden Rusia Vladimir Putin.Jajak pendapat yang dirilis minggu lalu menempatkan peringkat persetujuan Presiden Zelensky pada angka 63 persen, dan ia merujuk pada hal ini ketika berbicara tentang klaim Presiden Trump pada Hari Minggu, menyebut pernyataan palsunya "berbahaya"."Saya yakin itu bukan kesalahan, itu adalah misinformasi yang berdampak," kata Presiden Zelensky.Pemimpin Kyiv mengatakan awal minggu ini, Presiden Trump berada dalam "gelembung disinformasi", yang membuat marah Presiden AS dan timnya. Pada Hari Minggu, ia berusaha membenarkan komentar sebelumnya."(Informasi) sekitar empat persen warga Ukraina mendukung saya adalah salah satu sinyal yang disebarkan oleh Rusia, itulah mengapa saya mengatakan itu adalah serangan disinformasi, saya tidak mengatakan itu adalah Presiden Trump," jelas Presiden Zelensky pada Hari Minggu.Kritik Presiden Trump terhadap Presiden Zelensky muncul ketika hubungan antara kedua pemimpin itu memburuk tajam dalam beberapa minggu terakhir.Presiden Zelensky menentang gagasan pemilihan umum dalam perang skala penuh, sebuah posisi yang didukung oleh lawan-lawan politik domestik utamanya.Presiden Ukraina juga mengatakan ingin melihat Presiden Trump sebagai mitra bagi Ukraina dan lebih dari sekadar mediator antara Kyiv dan Moskow."Saya benar-benar menginginkannya lebih dari sekadar mediasi itu tidak cukup," katanya.