Belum Genap Sebulan Dilantik, Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Copot Kepala Sekolah di Cianjur dan Depok

Wait 5 sec.

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (dok Pemprov Jabar)JAKARTA - Belum genap sebulan dilantik, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, mengambil tindakan tegas dengan mencopot dua kepala sekolah yang tetap mengadakan kegiatan study tour ke luar provinsi. Terbaru, kepala SMAN 1 Cianjur resmi diberhentikan terkait kegiatan study tour ke Malang dan Bali. Keputusan ini diambil setelah adanya surat edaran dari penjabat (pj) gubernur yang secara tegas melarang sekolah-sekolah di Jawa Barat melakukan perjalanan study tour ke luar daerah.Tindakan tegas ini menunjukkan komitmen Dedi Mulyadi dalam membenahi berbagai persoalan yang meresahkan masyarakat terkait kebijakan sekolah. Seusai resmi dilantik sebagai Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi langsung mengambil langkah konkret dengan menonaktifkan kepala sekolah SMA Negeri (SMAN) 6 Depok.  Keputusan ini diambil setelah pihak sekolah tetap mengadakan study tour ke Surabaya, Malang, dan Bali, meskipun telah ada larangan resmi dari pemerintah provinsi."Hari ini saya langsung bekerja. Saya sudah memutuskan untuk menonaktifkan kepala SMAN 6 Depok karena melanggar surat edaran gubernur yang melarang siswa bepergian ke luar provinsi," ujar Dedi Mulyadi Menurutnya, berbagai kebijakan di lingkungan sekolah yang tidak sesuai aturan telah menimbulkan keresahan di masyarakat. Oleh karena itu, ia berkomitmen untuk membenahi manajemen pendidikan di Jawa Barat, termasuk dalam hal Program Indonesia Pintar (PIP), pungutan sekolah, serta larangan study tour.Kasus serupa juga terjadi di SMAN 1 Cianjur. Kepala sekolah Agam Suprianta resmi dinonaktifkan setelah sekolah yang dipimpinnya tetap menggelar study tour ke Malang dan Bali.  Keputusan ini diambil karena kegiatan tersebut melanggar surat edaran gubernur mengenai larangan study tour ke luar provinsi.Kepala Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah VI Jawa Barat, Nonong Winarni, membenarkan bahwa rombongan SMAN 1 Cianjur telah kembali dari perjalanan mereka. Ia menegaskan bahwa pihaknya mendukung penuh kebijakan gubernur terkait larangan ini."Pada prinsipnya, kami sepakat dengan kebijakan Pak Gubernur Dedi Mulyadi soal larangan study tour," ungkap Nonong pada Rabu kemarin.Sebagai konsekuensi dari pelanggaran tersebut, Agam Suprianta dinonaktifkan dari jabatannya dan dipanggil ke KCD Pendidikan Wilayah VI pada Selasa (25/2/2025). Namun, Nonong menegaskan bahwa keputusan tersebut bukan pemecatan, melainkan hanya penonaktifan.Selain itu, KCD juga menemukan informasi bahwa SMAN 1 Cilaku sempat berencana mengadakan study tour ke Yogyakarta. Namun, rencana tersebut akhirnya dibatalkan setelah mendapat larangan dari pihak KCD.Sebagai solusi bagi SMAN 1 Cilaku, KCD menawarkan dua pilihan, yakni mengembalikan uang yang telah dikumpulkan dari siswa atau mengganti kegiatan study tour dengan kunjungan edukatif di dalam wilayah Jawa Barat, seperti ke Kampung Naga di Tasikmalaya.Sementara itu, saat hendak dimintai keterangan mengenai penonaktifannya, Kepala SMAN 1 Cianjur, Agam Suprianta, tidak memberikan tanggapan dan tidak ditemukan di sekolah.Keputusan-keputusan yang diambil Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi ini merupakan langkah tegas dirinya untuk membenahi berbagai isu pendidikan yang meresahkan masyarakat.