Sama dengan RI, Arab Saudi Amati Hilal Ramadan 2025 pada Jumat, 28 Februari

Wait 5 sec.

Ilustrasi pengamatan hilal di Tamir, Arab Saudi, oleh astronom dari Majmaah University). Foto: Twitter/@umajmaahMahkamah Agung Arab Saudi mengimbau seluruh umat Islam di negaranya untuk mengamati bulan sabit (hilal) Ramadan pada Jumat petang bertepatan dengan tanggal 29 Syakban 1446 H atau 28 Februari 2025 M.Hilal adalah bulan sabit tipis yang muncul di atas cakrawala yang muncul menjelang matahari tenggelam.Mahkamah Agung meminta agar masyarakat yang melihat hilal dengan mata telanjang atau melalui teropong untuk melaporkannya ke pengadilan terdekat untuk pencatatan kesaksian tersebut. Atau bisa juga menghubungi otoritas terdekat untuk membantu mereka pergi ke pengadilan terdekat. Demikian dikutip dari SPA, Kamis (27/2).Mahkamah Agung mengimbau masyarakat bergabung dalam kepanitiaan pengamatan hilal (rukyatul hilal) di daerahnya masing-masing dengan harapan mendapatkan pahala dari Allah SWT.Sementara itu, ahli astronomi Arab Saudi yang biasa terlibat dalam pengamatan hilal, Majed Mamdouh Al-Rakhis, mengatakan bahwa secara astronomis 1 Ramadan jatuh pada 1 Maret di seluruh dunia Islam. Indonesia Gelar Sidang IsbatPemerintah Indonesia yang empat jam lebih awal dibandingkan Arab Saudi, juga melakukan pengamatan bulan sabit baru (rukyatul hilal) untuk menentukan awal bulan Ramadan pada hari yang sama. Sidang isbat (penetapan) awal Ramadan digelar di gedung Kemenag RI dipimpin Menag Nasaruddin Umar."Seperti tahun-tahun sebelumnya, sidang ini akan dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk perwakilan ormas Islam, MUI, BMKG, ahli falak, serta perwakilan dari DPR dan Mahkamah Agung,” ujar Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Abu Rokhmad, dikutip dari situs Kemenag RI.Tiga Rangkaian Sidang IsbatPetugas melakukan pemantauan hilal atau rukyatulhilal di Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi DKI Jakarta, Jakarta, Selasa (9/4/2024). Foto: Akbar Nugroho Gumay/ANTARA FOTOMenurut Abu Rokhmad, ada tiga rangkaian yang akan dilakukan dalam sidang isbat. Pertama, pemaparan data posisi hilal berdasarkan perhitungan astronomi. Kedua, verifikasi hasil rukyatul hilal dari berbagai titik pemantauan di Indonesia.“Ketiga, musyawarah dan pengambilan keputusan yang akan diumumkan kepada publik," jelasnya.Abu Rokhmad mengajak masyarakat menunggu hasil sidang isbat dan pengumuman pemerintah terkait awal Ramadan 1446 H. Ini sejalan dengan fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) No 2 tahun 2004 tentang Penetapan Awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijah.Kita berharap umat Islam di Indonesia bisa mengawali Ramadan tahun ini secara bersama-sama," ujar Abu Rokhmad.Menteri Agama Nasaruddin Umar akan memimpin sidang isbat penentuan awal Ramadan 2025 Foto: Kemenag RIAda Indikasi Hilal TerlihatDirektur Urusan Agama Islam dan Bina Syariah (Urais Binsyar) pada Ditjen Bimas Islam Kemenag, Arsad Hidayat, menambahkan, berdasarkan data hisab awal Ramadan 1446 H, ijtimak terjadi pada Jumat, 28 Februari 2025, sekitar pukul 07.44 WIB. Pada hari yang sama, ketinggian hilal di seluruh wilayah Indonesia sudah di atas ufuk antara 3° 5,91’ hingga 4° 40,96’, dengan sudut elongasi antara 4° 47,03’ hingga 6° 24,14’.Dengan kriteria ini, secara astronomi, ada indikasi kuat bahwa hilal akan terlihat. Namun, keputusan akhirnya kita tunggu berdasarkan hasil sidang isbat yang akan diumumkan Menteri Agama,” kata Arsad.Data hisab ini akan dikonfirmasi melalui proses pemantauan hilal atau rukyatul hilal. Kemenag bekerja sama dengan Kantor Wilayah Kemenag di berbagai daerah akan melakukan pemantauan hilal di berbagai titik di seluruh Indonesia. Hasil hisab dan rukyat akan dipaparkan pada sidang isbat yang dipimpin Menteri Agama.Muhammadiyah: 1 Ramadan Jatuh 1 MaretSementara itu, ormas Muhammadiyah yang memakai metode hilal, telah mengumumkan bahwa awal Ramadan jatuh pada Sabtu, 1 Maret. Ormas Islam kedua terbesar setelah NU ini mengimbau mengedepankan toleransi jika ada perbedaan awal Ramadan.