Kerbau Belang Toraja resmi tercatat sebagai kekayaan intelektual komunal berupa sumber daya gentik asal Toraja. (IST) YOGYAKARTA – Baru-baru ini, kerbau belang Toraja atau Tedong Binga dicatatkan sebagai Kekayaan Intelektual Komunal (KIK) oleh Kementerian Hukum RI. Apa itu kekayaan intelektual Komunal?Dikutip dari Antara, Kepala Kanwil Kemunkum Sulsel Andi Basmal menyampaikan bahwa pencatatan tedong bonga sebagai KIK merupakan tindak lanjut dari koordinasi yang dilakukan Tim Kanwil Kemenhum Sulsel, dengan Pemkab Tana Toraja dan Toraja Utara.“Kami telah memasukkan data pencatatan KIK Tedong Bonga pada aplikasi KIK Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI), dan di hari yang sama, terbit Surat Pencatatan KIK Sumber Daya Genetik dengan Nomor: SDG732025000073,” ucap Andi, Kamis, 20 Februari 2025.Penetapan tedong bonga sebagai kekayaan intelektual komunal dimaksudkan untuk melindungi kekayaan budaya tradisional, menjaga ciri khas daerah, dan menjaga warisan budaya generasi penerus.Mengenal itu Kekayaan Intelektual KomunalDalam Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2022 tentang Kekayaan Intelektual Komunal dijelaskan bahwa KIK adalah kekayaan intelektual yang kepemilikannya bersifat komunal dan memiliki nilai ekonomis dengan tetap menjunjung tinggi nilai moral, sosial, dan budaya bangsa.Pasal 2 PP No.56/2022 menyebutkan, perlindungan, pelestarian, pengembangan dan pemanfaatan kekayaan intelektual komunal harus sesuai dengan nilai yang terkandung dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia.Lebih lanjut, perlindungan terhadap kekayaan intelektual komunal memiliki banyak manfaat bagi masyarakat, di antaranya:Melindungi hak dan kepentingan komunitas yang telah mengembangkan dan mewariskan kekayaan tersebut dari generasi ke generasi.Mencegah klaim atau pemanfaatan oleh pihak asing yang dapat merugikan komunitas pemilik aslinya.Memberikan manfaat ekonomi bagi komunitas melalui pengakuan hak dan pemanfaatan yang sah.Jenis Kekayaan Intelektual KomunalMenurut Peraturan Pemerintah No.56/2022, kekayaan intelektual komunal terdiri atas:Ekspresi Budaya Tradisional Yang dimaksud dengan ekspresi budaya tradisional adalah segala bentuk ekspresi karya cipta, baik berupa benda maupun tak benda, atau kombinasi keduanya yang menunjukkan keberadaan suatu budyaa tradisional yang dipegang secara komunal dan lintas generasiPengetahuan Tradisional Pengetahuan tradisional adalah seluruh ide dan gagasan dalam masyarakat, yang mengandung nilai setempat sebagai hasil pengalaman nyata dalam berinteraksi dengan lingkungan, dikembangkan secara terus-menerus, dan diwariskan pada generasi berikutnya.Sumber Daya Genetik Sumber daya genetik diartikan sebagai material genetik yang berasal dari tumbuhan, hewan, atau jasad renik yang mengandung unit yang berfungsi sebagai pembawa sifat keturuanan yang mempunyai nilai nyata maupun potensial.Indikasi Asal Indikasi asal merupakan ciri asal barang dan/atau jasa yang tidak secara langsung terkait dengan faktor alam yang dilindungi sebagai tanda yang menunjukkan asal suatu barang dan/atau jasa yang benar dan dipakai dalam perdagangan.Potensi Indikasi Geografis Jenis kekayaan komunal yang terakhir adalah potensi geografis. Yang dimaksud dengan potensi geografis adalah Suatu barang dan/atau produk yang terkena faktor lingkungan geografis termasuk faktor alam, faktor manusia, atau kombinasi dari kedua faktor tersebut memberikan reputasi tertentu pada barang dan/atau produk yang dihasilkan, yang mempunyai potensi untu melindungi dengan indikasi geografis dan belum didaftarkan sebagai indikasi geografis.Contoh Kekayaan Intelektual KomunalBerikut ini adalah beberapa contoh kekayaan intelektual yang ada di Indonesia:Kerbau Belang Toraja, tercatat sebagai KIK berupa sumber daya genetik asal Toraja.Tari Kikuk dan Kelintang Pagun, tercatat sebagai KIK berupa ekspresi budaya tradisional (EBT)Kain Endek, tercatat sebagai KIK berupa pengetahuan tradisional Bali.Demikian informasi tentang apa itu kekayaan intelektual komunal. Dapatkan update berita pilihan lainnya hanya di VOI.ID.