Poster dan tulisan di Kirya yang menyerukan pembebasan para sandera. (Wikimedia Commons/Oren Rozen)JAKARTA - LSM tahanan Palestina mengonfirmasi 600 tahanan Palestina akan bebaskan dari penjara, menyusul rencana pemulangan enam sandera Israel di Jalur Gaza hari ini.Kelompok militan Palestina Hamas mengonfirmasi akan membebaskan enam sandera Israel hari ini, Tal Shoham, Omer Shem-Tov, Eliya Cohen, Omer Wenkert, Avera Mengistu dan Hisham al-Sayed.Menurut pernyataan Hamas, keenam sandera tersebut adalah yang terakhir dari mereka yang akan dipulangkan dalam tahap pertama yang masih hidup, dilansir dari The Times of Israel 21 Februari.Keluarga keenam orang tersebut telah diberitahu oleh para pejabat Israel pada Hari Selasa.Al-Sayed dan Mengistu telah ditawan di Gaza selama lebih dari satu dekade, setelah memasuki Jalur Gaza atas kemauan mereka sendiri. Sementara yang lainnya diculik pada 7 Oktober 2023.Terpisah, otoritas Israel mengatakan telah menerima daftar enam sandera yang dijadwalkan akan dibebaskan dari Gaza.Dalam sebuah pernyataan Kantor Perdana Menteri Israel (PMO) mengatakan, keluarga para sandera yang ada dalam daftar tersebut telah diberitahu. Kantor tersebut meminta masyarakat untuk menahan diri dari menyebarkan rumor atau informasi yang belum diverifikasi.Sementara itu, LSM tahanan Palestina mengatakan, Israel akan membebaskan 602 tahanan dari penjara hari ini sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata yang sedang berlangsung dengan Hamas.Amani Sarahneh, juru bicara LSM tersebut, mengatakan kepada AFP, mereka yang dijadwalkan akan dibebaskan termasuk 445 orang dari Gaza, 60 orang yang menjalani hukuman penjara, 50 orang yang menjalani hukuman penjara seumur hidup dan 47 orang yang ditahan kembali setelah pertukaran tawanan IDF Gilad Shalit pada tahun 2011.Tadi malam media Ibrani melaporkan tujuh dari mereka yang dijadwalkan untuk dibebaskan di luar perbatasan Israel meminta untuk tetap berada di penjara, dan mereka digantikan dengan tujuh orang lainnya dari daftar yang memenuhi syarat.Diberitakan sebelumnya, kepala negosiator Hamas Khalil al-Hayya mengatakan pada Hari Selasa, pihaknya siap memulai negosiasi tahap kedua gencatan senjata, serta membebaskan enam sandera yang masih hidup berdasarkan kesepakatan tahap pertama dan memulangkan jenazah empat sandera pada pekan ini, dikutip dari IRNA.Al-Hayya menjelaskan, Hamas akan bekerja sama dengan para mediator, khususnya Qatar dan Mesir, untuk memastikan tahap pertama perjanjian gencatan senjata dilaksanakan secara menyeluruh.Diketahui, tiga puluh tiga tahanan Israel akan dibebaskan berdasarkan kesepakatan gencatan senjata tahap pertama, dengan 19 orang dibebaskan sejauh ini sebagai imbalan atas lebih dari 1.100 warga Palestina. Dari 14 orang yang tersisa, delapan orang tewas, menurut pejabat Israel.Kesepakatan gencatan senjata tiga tahap antara Israel dan Hamas diumumkan pada 15 Januari lalu dan mulai berlaku pada 19 Januari.Tahap pertama gencatan senjata secara resmi akan berakhir pada tanggal 1 Maret, dan Israel telah menunda negosiasi pada tahap berikutnya, yang seharusnya dimulai 16 hari setelah perjanjian tersebut berlaku pada tanggal 19 Januari.