Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia. (Foto: Maria/VOI)JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia masih enggan melakukan ekspor listrik hijau ke Singapura. Menurutnya, izin ekspor listrik ini baru akan diberikan jika Singapura bersedia melakukan investasi di Indonesia."Dia harus melakukan investasi bareng. Kan kita lagi dorong hilirisasi. Kita lagi mendorong hilirisasi, ya dia juga melakukan investasi bareng dong. Jangan energi baru terbarukan kita kirim, dia minta CCS, kemudian Indonesia opo?" ujar Bahlil yang dikutip Sabtu, 22 Februari.DIkatakan Bahlil, sejatinya pemerintah bersedia melakukan kegiatan ekspor listrik hijau, sepanjang kegiatan tersebut juga didukung dengan niat baik Singapura dalam kegiatan investasi."Saya kan sudah ngomong bahwa untuk ekspor listrik ke Singapura, kita enggak ada masalah, tapi saya tanya Singapura kasih Indonesia apa?" ucap Bahlil.Ketua Umum Partai Golkar ini menambahkan, Presiden Prabowo Subianto juga mengarahkan untuk memprioritaskan kebutuhan dalam negeri. Hal ini sesuai dengan astacita Presiden yang salah satunya memprioritaskan ketahanan energi."Jadi saya tidak mau negara kita itu marwahnya hilang dari negara lain yang terkesan negara lain mau intervensi kita. Kita baik sama negara lain, kita akan kasih ke negara lain, tapi negara lain juga harus baik sama kita," tutur dia.Kendati demikian Bahlil mengaku saat ini timnya dan Singapura tengah merundingkan perihal ekspor listrik serta investasi yang akan dijalankan di Indonesia"Tim kami dengan tim dari pihak Singapura, itu lagi berunding, lagi mencari formatnya yang baik," tandas Bahlil.