Yuri Ushakov. (Wikimedia Commons/Presidential Executive Office of Russia)JAKARTA - Pemimpin Kremlin Vladimir Putin mengatakan kepada Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Hari Rabu, putaran kedua perundingan perdamaian antara Rusia dan Ukraina bermanfaat meskipun Kyiv berupaya mengacaukannya dengan melancarkan serangan yang dianggap Putin sebagai terorisme, kata Ajudan Kremlin Yuri Ushakov.Berbicara kepada wartawan setelah kedua pemimpin negara berbicara melalui telepon selama lebih dari satu jam, Ushakov mengatakan serangan Ukraina terhadap jembatan dan infrastruktur sipil lainnya merupakan upaya untuk menggagalkan negosiasi."Ditekankan bahwa Ukraina mencoba mengacaukan perundingan ini dengan melakukan, atas perintah langsung dari rezim Kyiv, serangan yang disengaja terhadap sasaran sipil, terhadap warga sipil yang damai," kata Ushakov kepada wartawan, melansir Reuters 5 Juni."Rezim Kyiv pada dasarnya telah merosot menjadi organisasi teroris. Pihak Rusia tidak menyerah pada provokasi. Izinkan saya menekankan bahwa presiden kami menjelaskan secara rinci isi pembicaraan dan bahwa pembicaraan ini secara keseluruhan bermanfaat," lanjutnya.Memorandum yang menguraikan rencana perdamaian dipertukarkan dan akan dianalisis, kata Ushakov, "dan kami berharap bahwa setelah itu kedua pihak akan dapat melanjutkan pembicaraan mereka."Ia juga mengatakan, masalah kemungkinan pertemuan antara Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky belum diangkat pada tahap ini.Namun, pembicaraan dengan Ukraina mungkin dilakukan meskipun Moskow mengecam tindakan teroris karena "secara keseluruhan sangat penting untuk mencapai semacam penyelesaian."Ushakov mengatakan Presiden Trump "mendengarkan dengan saksama" uraian Presiden Putin tentang peristiwa di Ukraina."Saya pikir sangat bermanfaat bagi Trump untuk mendengar penilaian kami tentang apa yang telah terjadi," ujarnya.Kedua presiden, katanya, menggambarkan pertukaran mereka sebagai "positif dan sangat produktif. Baik Presiden Trump maupun presiden kami mengonfirmasi kesiapan mereka untuk tetap berhubungan."Selain perang di Ukraina, Ushakov mengatakan kedua pemimpin juga membahas isu-isu internasional lainnya, khususnya konflik Timur Tengah dan bagaimana Rusia dapat membantu menangani Iran dan program nuklirnya.Mengenai Iran, Ushakov mengatakan Amerika Serikat yakin Rusia dapat memainkan peran penting dalam membantu mengatasi kesulitan terkait program nuklir Teheran."Presiden Donald Trump yakin bantuan Rusia itu mungkin dan penting dan dia akan berterima kasih jika Rusia dapat membantu dengan cara yang tepat dengan bekerja sama dengan pihak Iran," katanya.Kedua presiden, katanya, juga membahas Timur Tengah dan ketegangan antara India dan Pakistan.