Ketua Yayasan Al Azhar Jimly Asshiddiqie usai salat Idul Adha di Masjid Al-Azhar, Jakarta, Jumat (6/6/2025). Foto: Rayyan Farhansyah/kumparanKetua Yayasan Al-Azhar, Jimly Asshiddiqie, yang juga mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, memaknai Idul Adha lebih dari sekadar ritual keagamaan.Menurutnya, Idul Adha adalah momentum yang mencerminkan ketundukan kepada Allah serta ajaran untuk menumbuhkan kepedulian sosial.Ia menekankan pentingnya semangat berbagi, bahkan jika seseorang tak mampu berkurban secara materi. “Ini adalah ajaran yang mendidik kita untuk bersikap peduli, berbagi, dan memberi tangan di atas,” ujarnya saat ditemui wartawan usai mengikuti salat Idul Adha di Masjid Al-Azhar, Jakarta Selatan, Jumat (6/6). “Walaupun kita tidak mampu berkorban kambing, sapi apalagi, tapi kita berkorban perasaan pun, ya kan. Korban perasaan itu adalah kalau kita ikhlas, tidak mengorbankan kepentingan kita sendiri untuk kepentingan sesama,” kata Jimly.Jimly juga mengomentari khotbah yang disampaikan oleh Anies Baswedan di Masjid Al-Azhar pagi itu, yang menurutnya relevan dengan konteks sosial di Indonesia.Dalam khotbahnya, Anies mengangkat tema “Kurban, Kota, dan Agenda Keadilan”.“Khutbah yang disampaikan tadi oleh Pak Anies, saya kira sangat relevan, bukan hanya dalam konteks ajaran, tapi dalam konteks keadaan yang kita hadapi di Indonesia,” kata Jimly.“Mudah-mudahan memberi inspirasi bagi semua jemaah untuk bekerja lebih peduli, berbagi, dan suka memberi kepada sesama,” ujar Jimly.