Ramai Kasus Manipulasi Absensi ASN, Komisi II DPR: Jangan Main-main Jadi Abdi Negara

Wait 5 sec.

Ilustrasi ASN-PNS. (Antara)JAKARTA - Anggota Komisi II DPR RI Mohammad Toha, menyoroti ramainya kasus manipulasi absensi Aparatur Sipil Negara (ASN) yang baru-baru ini terjadi di sejumlah daerah, antara lain Kabupaten Lebong, Aceh Timur dan Grobogan. Toha mengingatkan agar ASN menjaga integritas dan kedisiplinan sebagai abdi negara.  "ASN itu abdi negara, sepatutnya mereka mengabdi dengan disiplin dan serius. Kalau ASN berani manipulasi absensi begitu, itu berarti terindikasi nggak disiplin, main-main jadi abdi negara," ujar Toha, Kamis, 5 Juni. Toha pun mendesak pemerintah agar segera mengevaluasi sistem absensi Aparatur Sipil Negara (ASN) menjadi lebih efektif dan transparan. Menurut Toha, kasus manipulasi absensi menjadi bukti bahwa sistem absensi saat ini masih memiliki celah yang memungkinkan kecurangan.  Hal ini, kata Toha, tentu merugikan negara dan menurunkan kepercayaan publik terhadap kinerja ASN. “Kasus di Lebong, Aceh Timur dan Grobogan harus menjadi pelajaran berharga. Pemerintah harus segera mengevaluasi sistem absensi ASN, dan memperbaiki dengan menggunakan teknologi yang efektif dan dapat meminimalisir manipulasi, seperti absensi elektronik berbasis biometrik yang terintegrasi dan terpantau secara real-time,” jelasnya.  Legislator PKB dari Dapil Jateng V itu juga menegaskan penerapan sistem absensi yang efektif akan meningkatkan disiplin dan profesionalisme ASN, sekaligus mendukung terciptanya birokrasi yang bersih dan akuntabel. "Saya juga minta pemerintah serius menangani masalah manipulasi absensi. Cek di daerah-daerah lain, pastikan betul tidak ada kasus serupa," kata Toha.      Diberitakan sebelumnya, sebanyak 1.233 ASN di Pemda Lebong, Bengkulu, memanipulasi absensi elektronik. ASN yang melakukan absensi itu mulai dari kepala dinas, dokter, eselon, hingga seluruh camat. Sementara di Aceh Timur, terdapat 724 ASN terlibat dalam praktik pemalsuan absensi online menggunakan sistem rekam wajah. Mereka diduga memanipulasi wajah agar dapat terekam kehadiran meskipun tidak hadir di tempat kerja. Kejadian serupa juga ditemukan di Kabupaten Grobogan. Lebih dari seribu ASN Pemkab Grobogan ditengarai memanipulasi absensi online alias daring. Para ASN Grobogan seolah-olah masih di kantor, padahal pergi entah ke mana.