Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Foto: CHARLY TRIBALLEAU / AFPVeto Amerika Serikat menyebabkan resolusi Dewan Keamanan PBB terkait gencatan senjata di Gaza gagal disepakati, Rabu (4/6) waktu New York. Gagalnya resolusi disesalkan Kemlu RI."Indonesia menyesalkan kegagalan Dewan Keamanan/DK PBB dalam mengesahkan rancangan resolusi yang menyerukan gencatan senjata permanen di Gaza dan kelancaran penyaluran bantuan kemanusiaan," kata keterangan Kemlu RI lewat unggahan X, pada Kamis (5/6)."Indonesia menekankan pentingnya aksi bersama komunitas internasional untuk menegakkan Hukum Humaniter internasional dan pelindungan rakyat sipil, khususnya perempuan dan anak-anak, di Gaza," sambung mereka.Kemlu kemudian meminta agar anggota DK PBB berperan aktif menghentikan perang di Gaza yang sudah berjalan nyaris dua tahun ini."Indonesia menyerukan kepada komunitas internasional, khususnya Anggota Tetap DK PBB, untuk memenuhi tanggung jawab moral & politiknya untuk menghentikan pelanggaran yang terus dilakukan Israel & mewujudkan perdamaian yang adil & berkelanjutan di Gaza & seluruh Wilayah Pendudukan Palestina," sambung mereka.Keterangan Kemlu RI terkait gagalnya resolusi gencatan senjata tidak sama sekali tidak menyebut Amerika Serikat sebagai negara yang mengeluarkan veto.Adapun pada voting pada pertemuan DK PBB di New York hanya AS menolak resolusi gencatan senjata. 14 lainnya menerima tapi karena AS memegang veto maka resolusi itu gagal diadopsi.Laporan kantor berita AFP rancangan resolusi DK PBB berisi tuntutan agar gencatan senjata berlaku tanpa syarat, segera dan permanen di Gaza. Rancangan itu turut meminta semua pembatasan bantuan masuk ditarik.Penolakan veto AS terjadi ketika kondisi Gaza memburuk. Selain setiap hari menyerang Gaza, pembatasan masuknya bantuan kemanusiaan membuat warga Gaza terancam kelaparan.Sesaat usai gagalnya resolusi, salah satu anggota DK PBB Pakistan langsung melontarkan kekecewaan dan komentar kerasnya.“Resolusi yang gagal itu tidak hanya akan menjadi noda moral pada hati nurani dewan ini, tetapi juga momen penting penerapan politik yang akan bergema selama beberapa generasi,” ujar Dubes Pakistan untuk PBB Asim Ahmad.Kecaman serupa disampaikan China. Sama seperti AS, China adalah anggota tetap DK PBB yang memegang hak veto.“Hasil pemungutan suara hari ini sekali lagi mengungkap bahwa akar penyebab ketidakmampuan dewan untuk meredakan konflik di Gaza adalah hambatan berulang-ulang dari AS,” kata Dubes China untuk PBB Fu Cong.