Tak Cuma Dilarang, Pengamen Ondel-ondel Juga Mesti Dapat Pembinaan

Wait 5 sec.

Seni budaya Betawi Ondel-ondel di masa Pilkada Jakarta 2024 (Nailin/VOI)JAKARTA - Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta Riano Ahmad sepakat dengan larangan penggunaan ondel-ondel untuk mengamen oleh Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung.Hanya saja, Riano menekankan Pemprov DKI tak bisa hanya sebatas melarang, melainkan perlu dilakukan pembinaan kepada orang yang mengamen menggunakan ondel-ondel.Mereka perlu diberi pemahaman lebih mengenai filosofi ondel-ondel sebagai ikon kebudayaan Betawi. Sebab, berdasarkan pengamatan di lapangan, kebanyakan pengamen ondel-ondel merupakan remaja.“Pelakunya kebanyakan anak-anak, remaja. Maka perlu ada pembinaan, edukasi,” kata Riano kepada wartawan, Jumat, 6 Juni.Dalam kesempatan itu, Riano menegaskan praktik ondel-ondel untuk mengamen justru merendahkan nilai seni dan budaya yang terkandung dalam kesenian khas Betawi.“Ondel-ondel itu merupakan ikon dari Budaya Betawi. Namanya ikon, wajib ditempatkan kepada tempatnya, bukan dijadikan hal-hal yang pada akhirnya membuat estetika kurang baik,” tutur Riano.Oleh sebab itu, Anggota Fraksi NasDem DPRD DKI itu menyambut baik langkah pembinaan hingga penindakan terhadap pihak-pihak yang dinilai telah menyalahgunakan ikon budaya tersebut.Berdasarkan hasil pengamatan dan penertiban yang dilakukan oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), ungkap dia, sebagian besar pengamen Ondel-ondel bukan berasal dari Jakarta.Hal itu, sambung dia, makin memperkuat urgensi untuk menjaga otentisitas Ondel-ondel sebagai simbol budaya lokal."Ini (ondel-ondel) merupakan ikon Budaya Betawi yang tidak bisa disalahgunakan atau, dalam tanda kutip, dilecehkan," ucapnya.Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menegaskan ondel-ondel yang dijadikan mengamen tak sesuai dengan nilai kebudayaan Betawi."Saya sangat berharap bahwa ondel-ondel itu merupakan budaya yang dinamis, enggak statis. Tetapi harus juga mendapatkan apresiasi penghargaan yang memadai. Saya termasuk yang kemudian memesankan supaya, mohon maaf, ondel-ondel tidak digunakan untuk mencari mengamen, lah," kata Pramono di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Rabu, 28 Mei.Pramono mengungkapkan jajarannya akan melakukan sosialisasi terhadap larangan ondel-ondel mengamen di jalan.Sebagai gantinya, Pemprov DKI akan menggandeng sanggar-sanggar budaya Betawi untuk memanfaatkan penggunaan ondel-ondel di Jakarta untuk tampil dalam berbagai kegiatan."Orang itu enggak ngamen kalau dicukupi dan diberikan kesempatan untuk bisa tampil di ruang-ruang yang lainnya. Sehingga, ondel-ondel yaudah nanti kita buat, kita undang berbagai acara di ibu kota, acara yang banyak banget," jelas Pramono.