Ilustrasi Pasar saham Wall Street, Amerika Serikat (AS) (Pixabay)JAKARTA – Pasar saham Amerika Serikat atau Wall Street ditutup melemah, dipicu penurunan tajam saham Tesla dan kekhawatiran menjelang pembicaraan tarif antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping.Saham Tesla (TSLA.O) turun lebih dari 14 persen akibat meningkatnya perseteruan antara CEO Elon Musk dan Presiden Donald Trump. Saham perusahaan mobil listrik itu telah merosot dalam empat dari lima sesi terakhir dan kehilangan sekitar 150 miliar dolar AS dalam valuasinya.Musk belakangan ini semakin vokal mengkritik undang-undang pajak baru yang disahkan pemerintahan Trump. Di sisi lain, Trump menuduh Musk kesal karena rancangan undang-undang tersebut mencabut insentif pajak untuk pembelian kendaraan listrik.“Dampak buruk bagi saham Tesla sudah jelas,” kata Mark Spiegel, manajer portofolio di Stanphyl Capital, dikutip dari Reuters, Jumat 6 Juni. “Saya tidak melihat dampak besar terhadap pasar secara umum, selain pengaruh kecil terhadap indeks. Pasar saham memiliki banyak masalah lain, tapi Tesla bukan yang utama,” tambahnya.Indeks Dow Jones Industrial Average turun 108 poin atau 0,25 persen menjadi 42.319,74. Indeks S\&P 500 terkoreksi 31,51 poin atau 0,53 persen ke posisi 5.939,30, sementara Nasdaq Composite melemah 162,04 poin atau 0,83 persen menjadi 19.298,45.Tekanan pasar juga diperburuk oleh data sektor jasa dan pekerjaan sektor swasta yang lebih lemah dari perkiraan, memicu kekhawatiran akan perlambatan ekonomi. Investor kini menantikan laporan penggajian nonpertanian yang akan dirilis akhir pekan ini.Data klaim pengangguran awal menunjukkan peningkatan jumlah warga Amerika yang mengajukan tunjangan pengangguran untuk minggu kedua berturut-turut. Hal ini memperkuat sinyal bahwa pasar tenaga kerja mulai melemah.Meski Presiden Trump menyerukan pemangkasan suku bunga, Ketua Federal Reserve Jerome Powell belum mengambil langkah apa pun. Ia memilih menunggu data tambahan sebelum memutuskan kebijakan, mengingat ketidakpastian tarif masih berlangsung.Presiden Federal Reserve Kansas City, Jeff Schmid, juga menyuarakan kekhawatiran bahwa tarif baru dapat memicu kembali inflasi. Ia memperkirakan tekanan harga akan muncul dalam beberapa bulan mendatang, meski belum dapat dipastikan berapa lama dampaknya akan bertahan.Komentar Schmid menegaskan kemungkinan besar The Fed akan mempertahankan suku bunga acuannya dalam pertemuan 17–18 Juni mendatang, sesuai dengan ekspektasi pasar.