Ilustrasi Gedung Putih, Amerika Serikat. Foto: ShutetrstockPemerintah AS berencana memangkas pendanaan lembaga antariksa AS NASA sebesar 6 miliar dolar AS atau 24 persen. Hal ini diprediksi bakal berdampak pada rencana misi luar angkasa penting termasuk pengembalian sampel Mars.Gedung Putih ingin memangkas anggaran dan jumlah tenaga kerja NASA serta membatalkan sejumlah misi penting tahun depan, ungkap sebuah dokumen yang baru dirilis dilansir Live Science. Dokumen tersebut mengusulkan pemotongan pendanaan NASA hampir 25 persen, dari 24,8 miliar menjadi 18,8 miliar dolar AS pada tahun fiskal 2026 mereka.Tanggal 30 Mei lalu, Gedung Putih menerbitkan versi yang lebih rinci dari usulan anggaran 2026 ini. Isi proposal ini termasuk potensi dampaknya terhadap NASA, orang-orangnya, dan portofolio misinya.Jika disetujui, maka ini akan menjadi pemangkasan anggaran NASA terbesar dalam sejarah. Pendanaan tahun 2026 akan menjadi yang terendah sejak 1961 jika disesuaikan dengan inflasi, menurut The Planetary Society, sebuah organisasi advokasi eksplorasi nirlaba di AS.Anggaran sains NASA akan disunat sebesar 47 persen tahun depan, menjadi 3,9 miliar dolar AS. Hal ini akan berdampak pada pembatalan sejumlah misi dan kampanye penting seperti Mars Sample Return (proyek mengangkut pulang material Mars yang telah dikumpulkan oleh wahana penjelajah Perseverance milik NASA).Peluncuran roket SLS NASA menuju bulan, bagian dari misi Artemis. Foto: Dok. NASABegitu pula misi New Horizons, yang aka. menjelajahi tata surya bagian luar setelah berhasil terbang melintasi Pluto pada bulan Juli 2015, dan Juno, wahana antariksa yang telah mengorbit Jupiter sejak tahun 2016.Mars Odyssey dan MAVEN, 2 pengorbit yang telah mempelajari Mars selama bertahun-tahun akan dibatalkan, seperti halnya kerja sama NASA pada Rosalind Franklin, penjelajah pemburu kehidupan yang direncanakan Badan Antariksa Eropa untuk diluncurkan menuju Planet Mars pada tahun 2028.Seperti dijelaskan sebelumnya, usulan anggaran dari Gedung Putih terhadap NASA juga akan memotong jumlah tenaga kerja NASA dari 17.391 menjadi 11.853 atau sekitar 32% dari jumlah karyawan keseluruhan. "Pengurasan sumber daya NASA secara radikal dan cepat akan menyebabkan berkurangnya produktivitas, mengancam pengetahuan kelembagaan, dan menciptakan ketidakpastian ekonomi di basis industri Amerika," kata The Planetary Society dilansir Live Science.Pemangkasan anggaran ini juga akan berdampak pada pembatalan misi stasiun luar angkasa Gateway yang mengorbit bulan dan penghentian roket Sistem Peluncuran Luar Angkasa (SLS) serta kapsul Orion tahun 2027.