Pulau Kucing di Jakarta? DPRD DKI Beda Pendapat Soal Wacana Unik Ini

Wait 5 sec.

Pemprov DKI Jakarta tengah melakukan vaksinasi hewan liar (ANTARA)JAKARTA - Wacana membangun pulau kucing di Kepulauan Seribu, tepatnya di Pulau Tidung Kecil menuai pro dan kontra. Sikap para anggota DPRD DKI atas penempatan habitat kucing di pulau Jakarta pun terbelah.Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PKS, M. Taufik Zulkifli menyatakan setuju atas rencana tersebut. Menurut Taufik, gagasan wisata tematik kucing bisa meningkatkan pendapatan daerah di Kepulauan Seribu.“Konsep wisata Pulau Kucing sebagai gagasan segar yang layak dikembangkan,” kata Taufik di Gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis, 5 Juni.Yang jelas, Taufik mengingatkan agar pengelolaan pulau kucing, bila terlaksana, mesti dilakukan secara profesional. Kucing-kucing yang dibawa ke Kepulauan Seribu harus dipelihara secara baik."Bukan hanya dikasih makan, namun proses pengembangbiakannya juga harus diperhatikan dan terkendali. Kalau kucing berkembang biak di luar kendali, juga bisa menyusahkan,” ujar Taufik.Senada, Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta dari Fraksi NasDem, Jupiter menganggap Pemprov DKI bisa mengendalikan populasi kucing liar dan menjaga kesehatan hewan mamalia dari pemantauan yang terprogram.Bahkan, menurutnya, pulau kucing bisa menjadi daya tarik wisatawan domestik dan mancanegara untuk berwisata ke Kepulauan Seribu.“Karena itu, support rencana gubernur membuka wisata Pulau Kucing di Kepulauan Seribu tersebut,” imbuh dia.Namun, Jupiter meminta agar Pemprov DKI menyiapkan akses transportasi bagi wisatawan dari Jakarta ke Kepulauan Seribu. Mengingat, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung juga memiliki janji memperbaiki layanan transportasi laut di Jakarta.Sikap berbeda ditunjukkan Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PSI, Francine Widjojo. Menurut Francine, kucing merupakan predator invasif yang dapat memusnahkan spesies hewan lainnya, termasuk burung, mamalia, reptil, serangga, hingga penyu hijau maupun amfibi.“Mereka dapat menjadi ancaman bagi konservasi. Mereka dapat memangsa satwa di sana, termasuk burung-burung yang tinggal maupun yang tengah melintasi pulau tersebut,” jelas Francine.Lagipula, Francine mengungkapkan perkiraan jumlah kucing liar di Jakarta mencapai 860 ribu hingga lebih dari 1,5 juta ekor. Sehingga, pemindahan kucing untuk ditempatkan dalam satu pulau bukan solusi terbaik dalam mengendalikan perkembangbiakkan kucing di Jakarta.“Jika 1,5 juta kucing liar di daratan Jakarta dipindahkan ke pulau kucing di Kepulauan Seribu, maka bisa jadi 1,5 juta kucing liar baru akan mengisi lokasi awal. Akibatnya jumlah keseluruhan mencapai 3 juta kucing liar di Jakarta. Selain itu, bila kucing direlokasi, bisa jadi justru bermunculan tikus-tikus yang lebih berbahaya untuk kesehatan manusia,” imbuhnya.