Panorama Teluk Saleh di Sumbawa. Foto: Nyobin/ShutterstockSelain di Botubarani, Gorontalo, wisata hiu paus menjadi salah satu daya tarik bagi wisatawan di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB). Meski memberikan daya tarik tersendiri bagi wisatawan, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Nusa Tenggara Barat (Dislutkan NTB) mengimbau wisatawan untuk mematuhi jarak ideal saat berenang dengan hiu paus.Kepala Bidang Perikanan Budidaya Dislutkan NTB, Karim Marasabessy, mengatakan wisatawan setidaknya harus menjaga jarak 5-10 meter dengan hiu paus, agar ikan tersebut betah berada di kawasan Teluk Saleh, Pulau Sumbawa. Ilustrasi hiu paus. Foto: Lindsey Lu/Shutterstock"Kami atur jarak antara pengunjung dengan hiu paus sekitar 5 sampai 10 meter, supaya kapal-kapal bagang tidak bersentuhan secara langsung dengan hiu paus," kata Karim, seperti dikutip dari Antara. Wisata hiu paus sangat bergantung terhadap nelayan bagang yang mencari ikan di Teluk Saleh. Hewan bernama latin Rhincodon typus itu selalu mengerumuni kapal bagang, untuk memakan ikan-ikan kecil dan udang rebon yang tidak dibawa pulang oleh para nelayan.Karim menuturkan Teluk Saleh sudah menjadi kawasan konservasi perairan berbasis jenis ikan hiu paus, sehingga pengelolaan wisata di sana harus memperhatikan kondisi daya dukung dan daya tampung.Wisatawan Dilarang Berinteraksi LangsungIlustrasi hiu paus. Foto: Adiwinata Solihin/Antara FotoDinas Kelautan dan Perikanan NTB terus melakukan edukasi dan sosialisasi terhadap wisata ramah lingkungan, agar wisatawan tidak bersentuhan atau berinteraksi langsung dengan hiu paus di Teluk Saleh."Kami khawatirkan baling-baling kapal dapat melukai hiu paus. Kawasan Teluk Saleh adalah kawasan yang harus kita lindungi bersama, karena itu adalah sumber pendapatan buat masyarakat sekitar dan bagi Nusa Tenggara Barat," ujar Karim.Berdasarkan riset yang dilakukan Yayasan Konservasi Indonesia pada 2017 sampai 2022, Teluk Saleh memiliki 108 individu hiu paus dan menjadikan kawasan itu sebagai habitat hiu paus terbesar kedua setelah Teluk Cenderawasih di Papua Barat.Hiu paus yang merupakan ikan terbesar di dunia itu mampu bermigrasi sejauh lebih dari 15.000 kilometer, dan menyelam hingga kedalaman 2.000 meter.Selain menjadi habitat alami, Teluk yang memiliki luas 1.459 kilometer persegi itu juga menjadi area pengasuhan bagi hiu paus muda berukuran rata-rata enam meter, yang didominasi jenis kelamin jantan.Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mendorong pengelolaan habitat hiu paus secara berkelanjutan, agar generasi mendatang punya akses terhadap sumber daya alam tersebut.