Warga Kebon Pala, Jakarta Timur Ijah (64) terdampak banjir pada Minggu (6/7/2025). Foto: Jonathan Devin/kumparanIjah hanya bisa duduk termenung. Dari atas anak tangga rumahnya, dia meratapi genangan air yang tak kunjung surut di kawasan Kebon Pala, Jakarta Timur."Biasanya cepat (surut), ini manteng (tetap) aja ini (genangan air). Naiknya cepat, ini biasanya cepat surutnya jam 12-an," kata Ijah saat ditemui di kediamannya yang tergenang, Minggu (6/7).Lansia berusia 64 tahun itu sudah berpengalaman betul soal banjir. Tak lagi terhitung berapa kali rumahnya dilanda luapan air dari Kali Ciliwung.Banjir yang melanda kali ini, menurut dia, adalah hal yang biasa."Sering (terdampak banjir), ini nggak gede. Kalau gede sampai sana," ucapnya sambil menunjuk sebuah warung yang letaknya berada di dataran lebih tinggi.Banjir di kawasan Kebon Pala, Jakarta Timur, Minggu (6/7/2025). Foto: Jonathan Devin/kumparanMeski begitu, Ijah lebih memilih untuk tetap tinggal di rumahnya saat ini. Dia tak rela untuk pindah ke tempat lain meski ada relokasi sekalipun."Gimana ya, ini udah rumah sendiri sih. Nggak ngontrak juga," tutur dia.Sementara itu, Ketua RT 14/04 Kelurahan Kampung Melayu, Sanuni, mengungkapkan total ada 224 warga yang terdampak banjir kali ini, termasuk Ijah."Air sudah mulai masuk dari jam 3 pagi tadi. Jam 6 udah 170 cm," kata Sanusi. Namun saat ini di beberapa lokasi air sudah mulai melandai. Ada juga wilayah yang masih tergenang dalam.Sampai saat ini, menurut Sanusi, BPBD Jakarta dan personel Brimob telah turun untuk membantu warga yang ingin dievakuasi. Pengungsian pun telah didirikan."Paling yang mengungsi lansia sama bayi aja. Selebihnya laki-laki bertahan di lantai 2," ucap dia.Banjir di kawasan Kebon Pala, Jakarta Timur, Minggu (6/7/2025). Foto: Jonathan Devin/kumparanNamun, belum ada bantuan yang tersalur bagi warganya."Untuk bantuan sampai saat ini belum ada. Harapannya biasanya dikasih nasi kotak, dari Pemprov sama PMI. Tapi sampai saat ini belum ada," ungkap Sanusi.Per pukul 11.00 WIB, BPBD Jakarta mencatat ada 48 RT yang tergenang. Banjir paling tinggi tercatat terjadi di Indonesia Kelurahan Cililitan dengan ketinggian mencapai 290 cm.