Pemilik KMP Tunu Jaya Pratama Akhirnya Bicara: Mohon Maaf, Tanggung Jawab Kami

Wait 5 sec.

Perwakilan PT Raputra Jaya, Ulumudin, dalam konferensi pers di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Sabtu (5/7/2025). Foto: Dok. kumparanPemilik Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Tunu Pratama Jaya, PT Raputra Jaya (sebelumnya tertulis PT Pasca Dana Sundari), akhirnya berbicara atas tragedi karamnya kapal tersebut.Perwakilan perusahaan, Ulumudin, meminta maaf atas kejadian yang menewaskan 6 orang—dan 30 orang lainnya masih hilang—tersebut."Pertama dan utama kami menyampaikan permohonan maaf yang sedalam-dalamnya atas kejadian ini. Kami sangat berduka atas musibah yang menimbulkan korban jiwa," ujar Ulumudin dalam konferensi pers di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Sabtu (5/7)."Sebagai operator pelayaran, kami menyadari sepenuhnya bahwa keselamatan dan keamanan penumpang adalah tanggung jawab utama kami," kata Ulumudin.Enggan Bicara Soal Penyebab dan ManifesUlumudin belum bersedia memberikan keterangan mengenai penyebab kapal tenggelam maupun perbedaan data manifes dan korban.“Saya belum bisa menjelaskan saat ini,” ujarnya singkat saat dicecar awak media.Korban selamat tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya dipeluk keluarganya usai diserahkan oleh Tim SAR gabungan di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (3/7/2025). Foto: Budi Candra Setya/ANTARA FOTOBerikut pernyataan PT Raputra Jaya selengkapnya:Perkenalkan saya Ulumudin mewakili manajemen PT Raputra Jaya menyampaikan pernyataan resmi atas musibah tenggelamnya kapal KMP Tunu Pratama Jaya yang terjadi di Selat Bali pada Rabu malam 2 Juli 2022 sekitar pukul 23.30 WIB.Pertama dan utama kami menyampaikan permohonan maaf yang sedalam-dalamnya atas kejadian ini. Kami sangat berduka atas musibah yang menimbulkan korban jiwa.Dan luka rasa berbelasungkawa kami sampaikan kepada seluruh keluarga korban. Dan kami doakan agar para korban mendapatkan penanganan terbaik serta keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan dan ketabahan.Sebagai operator pelayaran, kami menyadari sepenuhnya bahwa keselamatan dan keamanan penumpang adalah tanggung jawab utama kami. Untuk itu, sejak kejadian berlangsung, kami langsung berkoordinasi erat dengan Basarnas, KSOP, Tanjung Wangi, TNI dan Polri, serta pihak-pihak terkait lainnya dalam proses evakuasi, pencarian dan penanganan korban.Kami juga terus berkoordinasi dengan ASDP sebagai operator pelabuhan Ketapang dan Gilimanuk. Guna memfasilitasi penyediaan bantuan darurat bagi seluruh korban dan keluarga yang saat ini masih menunggu kabar terkait proses pencarian. Komitmen kami adalah hadir di tengah keluarga korban mendampingi dan membantu semaksimal mungkin dalam masa sulit ini.Sebagai wujud tanggung jawab, kemanusiaan, manajemen KMP Tunu Pratama Jaya pada tanggal 4 Juli 2025 kemarin, kami menyampaikan santunan kepada keluarga korban yang meninggal dunia dan memastikan bahwa bantuan logistik serta pendampingan di lokasi terus berjalan.Ke depan kami akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap aspek keselamatan pelayaran, sistem operasional, kesiapan awak serta kondisi teknis armada kami. Langkah-langkah ini menjadi komitmen kami agar kejadian serupa tidak terulang lagi.Kami kembali menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas kejadian ini dan berharap seluruh proses penanganan berjalan lancar dengan dukungan berbagai pihak. Kami akan terus memberikan pembaharuan informasi secara berkala sering perkembangan di lapangan yang dimonitor oleh Pak Basarnas. Terima kasih.Perwakilan PT Raputra Jaya, Ulumudin, dalam konferensi pers di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Sabtu (5/7/2025). Foto: Dok. kumparanKapal ini diduga tenggelam akibat kebocoran di ruang mesin, lalu berujung terbalik. Total jumlah penumpang dalam kapal 65 orang, 12 di antaranya kru.Banyak kisah sedih dari tragedi ini. Misalnya, anak bernama Eko Toniansyah atau Toni memeluk erat jenazah ayahnya, Eko Satriyo, di laut.Konferensi pers PT Raputra Jaya di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Sabtu (5/7/2025). Foto: Dok. Istimewa