Ilustrasi. (Foto: Unsplash)JAKARTA - Tokocrypto mengungkap bahwa berdasarkan temuan YouGov, minat masyarakat Indonesia terhadap aset kripto terus meningkat.Di tengah tekanan ekonomi dan tingginya biaya hidup, masyarakat mencari alternatif investasi yang lebih menjanjikan, di luar tabungan dan instrumen konvensional seperti emas. Dari 2.067 responden dewasa di Indonesia, 1.041 responden berusia 18-65 tahun itu mulai melirik aset digital seperti kripto.“Ini momentum penting untuk memperkuat edukasi finansial dan pemahaman tentang instrumen investasi, termasuk kripto,” kata CEO Tokocrypto Calvin Kizana dalam pernyataannya.Namun, seiring meningkatnya adopsi kripto sebagai bagian dari strategi keuangan masyarakat, perdebatan tentang peran Bitcoin dalam sistem ekonomi kembali mencuat.Calvin mengatakan bahwa di media sosial muncul anggapan bahwa Bitcoin adalah permainan zero-sum, di mana keuntungan satu pihak setara dengan kerugian pihak lain.Namun, pandangan ini dinilai tidak tepat. Menurutnya, Bitcoin merupakan positive-sum game, pertumbuhan nilai dalam dunia kripto terjadi karena kontribusi kolektif dari para pengguna, pengembang, dan institusi yang terus membangun solusi berbasis teknologi blockchain.“Bitcoin bukan zero-sum game karena nilainya tidak hanya datang dari spekulasi, tapi dari kepercayaan, adopsi teknologi, dan fungsinya sebagai alternatif sistem keuangan. Dalam zero-sum, tidak ada penciptaan nilai. Tapi di kripto, ada inovasi, infrastruktur, edukasi, dan inklusi yang terus berkembang,” jelasnya.Dengan demikian, hal ini menjadikan Bitcoin sebagai bagian dari sistem keuangan digital yang bersifat positive-sum, semakin banyak partisipan, semakin besar potensi nilai yang tercipta untuk semua pihak.Calvin juga menyoroti bahwa ekosistem kripto memberikan peluang lebih luas, mulai dari pengembangan teknologi, adopsi DeFi (decentralized finance), hingga peningkatan literasi keuangan digital yang inklusif dan merata.“Yang paling penting bukan hanya membeli kripto, tapi memahami prinsipnya. Kripto adalah tools. Kalau digunakan dengan benar dan bijak, ini bukan soal menang atau kalah, tapi soal menciptakan nilai baru,” tutup Calvin.