Louis Vuitton Korea Umumkan Kebocoran Data Pelanggan Akibat Peretasan Sistem

Wait 5 sec.

Louis Vuitton Korea mengumumkan bahwa terjadi pelanggaran sistem (foto; x @business)JAKARTA — Louis Vuitton Korea mengumumkan bahwa terjadi pelanggaran sistem pada bulan Juni yang menyebabkan kebocoran sebagian data pelanggan, termasuk informasi kontak. Namun, pihak perusahaan menegaskan bahwa data keuangan pelanggan tidak terdampak.Dalam pernyataan resmi yang dirilis pada Jumat 5 Juli, unit Korea dari merek mewah asal Prancis tersebut menyampaikan: "Kami menyesal untuk menginformasikan bahwa pihak ketiga yang tidak berwenang sempat mengakses sistem kami, yang mengakibatkan kebocoran sebagian informasi pelanggan."Perusahaan mengatakan bahwa mereka baru menyadari adanya pelanggaran ini pada hari Rabu 2 Juli dan telah melaporkannya kepada otoritas pemerintah yang berwenang.Louis Vuitton Korea juga menyatakan telah mengambil langkah-langkah untuk mengendalikan pelanggaran dan meningkatkan keamanan sistem mereka guna mencegah kejadian serupa di masa depan.Insiden ini menambah daftar kasus pelanggaran data yang menimpa grup LVMH di Korea Selatan. Sebelumnya, dua merek lain di bawah naungan grup tersebut — Christian Dior Couture dan Tiffany — telah menjadi objek investigasi oleh Komisi Perlindungan Informasi Pribadi Korea Selatan (PIPC) sejak Mei 2025, menyusul laporan kebocoran data pelanggan yang terjadi lebih awal pada tahun ini.Kebocoran data seperti ini menjadi sorotan serius di Korea Selatan, yang memiliki aturan ketat terkait perlindungan informasi pribadi. Pemerintah diperkirakan akan memperketat pengawasan terhadap perusahaan asing yang beroperasi di negara tersebut, khususnya dalam sektor ritel mewah yang menyimpan data pelanggan kelas atas.