Presiden Amerika Serikat Donald Trump menghadiri pertemuan puncak NATO di Den Haag, Belanda, Rabu (25/6/2025). Foto: Ludovic Marin/Pool via REUTERSPresiden AS Donald Trump sudah mengirimi surat berisi tarif impor untuk 12 negara. Bahkan ada yang akan dikenakan tarif hingga 70 persen. Ini menjadi berita yang ramai dibaca pada Sabtu (5/7).Selain itu, ada soal target terciptanya 19 juta lapangan kerja baru diakui bukanlah hal mudah oleh Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer. Berikut rangkumannya.Trump Patok Tarif Impor sampai 70 PersenPresiden AS Donald Trump akan mengenakan tarif impor terhadap 12 negara. Bahkan ada yang akan dikenakan hingga 70 persen.Trump tidak menjelaskan daftar 12 negara yang sudah dikirimi surat mengenai tarif tersebut. Sebagian besar tarif akan diberlakukan mulai 1 Agustus nanti."Aku sudah menandatangani beberapa surat dan itu akan dikirim pada Senin, mungkin dua belas. Besaran uangnya berbeda, tarifnya pun berbeda-beda," kata Trump dikutip dari Reuters.12 negara tersebut nantinya hanya memiliki dua pilihan setelah mengetahui pengenaan tarif bea masuk untuk mengekspor ke AS, yaitu terima atau menolak. Trump awalnya berniat menerima negosiasi dengan beberapa negara tersebut, tapi ia justru kecewa setelah adanya beberapa kemunduran proses dari beberapa mitra dagang utama.19 Juta Lapangan Kerja Tak MudahWamenaker Immanuel Ebenezer menyebut membuka 19 juta lapangan pekerjaan baru memang bagian dari upaya pemerintah dalam menekan angka pengangguran, dan membuka sebanyak-banyaknya peluang kerja. Namun hal tersebut bukan tanpa tantangan.“Ya, kita antisipasi. Yang jelas kan ini semua sedang kita kerjakan, ya kan? Kan disampaikan berkali-kali oleh presiden kita bahwa kita ini, presiden atau menteri ini bukan pemegang tongkat nabi, langsung put, langsung bur,” kata Noel kepada kumparan.Janji 19 juta lapangan kerja baru pertama diungkapkan oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dalam Pilpres 2024. Salah satu sektor yang digenjot untuk lapangan kerja baru, berkaitan dengan program swasembada yakni di sektor pangan dan energi.Menurut Noel, kedua sektor tersebut punya potensi besar dalam menyerap tenaga kerja seperti dengan adanya petani milenial dan pekerjaan baru dari investasi sektor energi.“Kalau ditanya outlook-nya di kita ya semua punya tanggung jawab yang sama sebetulnya gitu loh, jangan bebani semua di Kementerian Ketenagakerjaan, kita semua punya tanggung jawab yang sama bagaimana mengantisipasi angka pengangguran agar bisa diminimalisir,” ujarnya.