Ilustrasi jenazah (ANTARA)MAKASSAR – Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Makassar, Sulawesi Selatan, masih menunggu hasil autopsi untuk memastikan penyebab kematian siswa SD bernama Muhammad Raja Afnan (15), yang diduga tewas akibat dikeroyok oleh tiga rekannya.Kapolrestabes Makassar, Komisaris Besar Polisi Arya Perdana, menyatakan pihaknya belum dapat mengambil kesimpulan sebelum hasil resmi dari tim forensik keluar.“Kematian itu harus didasarkan dari hasil autopsi kedokteran. Kalau meninggalnya karena apa, itu yang tahu cuma dokter. Kami menunggu hasil autopsi dari kedokteran forensik untuk menyatakan meninggalnya karena apa, sehingga kita nanti bisa bicara langkah-langkah selanjutnya,” kata Arya, Senin, 2 Juni.Dalam proses penyelidikan, penyidik Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Makassar telah memintai keterangan dari keluarga korban, pihak sekolah, dan rumah sakit. Tujuannya adalah mencocokkan keterangan yang diperoleh dengan hasil autopsi yang akan segera keluar.Polisi juga masih menelusuri dugaan adanya tindak kekerasan yang menyebabkan kematian korban. Menurut Arya, informasi yang beredar di masyarakat akan diverifikasi secara menyeluruh.“Dikatakan ada lebam-lebam, apakah itu yang menyebabkan kematian atau bukan, nah itu nanti kita tahunya dari dokter. Kita kan enggak tahu, karena masih dalam proses penyelidikan dan pemeriksaan semua,” ujarnya.Sebelumnya, Muhammad Raja Afnan, siswa kelas 6 SD Negeri Maccini Sawah 1, meninggal dunia setelah diduga menjadi korban pengeroyokan oleh dua teman sekolahnya dan satu siswa SMP. Kejadian ini disebut terjadi sepulang sekolah usai korban mengikuti ujian.Korban sempat mengeluh sakit di bagian dada, mengalami luka lebam di beberapa bagian tubuh, serta luka bakar yang diduga akibat sundutan rokok. Ia sempat dirawat di tiga rumah sakit, yakni RS Pelamonia, RS Sitti Fatima, dan akhirnya meninggal dunia di RS Islam Faisal pada Jumat, 30 Mei 2025, sore.Pihak keluarga yang merasa ada kejanggalan atas kematian korban kemudian melapor ke Polrestabes Makassar dan meminta dilakukan autopsi.Jenazah korban telah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Panaikang, Jalan Urip Sumoharjo, Kota Makassar, setelah proses autopsi dilakukan pada Sabtu, 31 Mei 2025.