Menteri Negara Urusan Kebudayaan Jerman, Wolfram Weimer (foto; x @BundesKultur)JAKARTA – Kementerian Digital Jerman menyatakan bahwa setiap pungutan terhadap platform daring harus dikoordinasikan secara internasional dan tidak boleh membebani konsumen akhir dengan harga yang lebih tinggi. Pernyataan ini menandakan adanya potensi perbedaan pendapat dalam pemerintahan terkait rencana pajak digital tersebut.Menteri Negara Urusan Kebudayaan Jerman, Wolfram Weimer, sebelumnya mengatakan dalam sebuah wawancara yang diterbitkan pada Kamis 29 Mei, bahwa pemerintah Jerman sedang mengkaji pungutan yang akan dikenakan pada platform seperti Google milik Alphabet dan Facebook milik Meta.Menurut Weimer, besaran pungutan yang wajar adalah sebesar 10%, meskipun ia tidak menjelaskan apakah itu dihitung dari pendapatan atau laba.Koalisi pemerintahan Jerman sebelumnya telah sepakat untuk mempertimbangkan pengenalan pungutan layanan digital, namun rencana ini tidak termasuk dalam daftar prioritas utama proyek pemerintah saat ini. Pejabat pemerintah juga menegaskan bahwa usulan Weimer belum disepakati secara resmi.“Faktor penentu dalam mengevaluasi pungutan semacam itu adalah bahwa desainnya harus tepat sasaran, terkoordinasi secara internasional dan sesuai dengan hukum Uni Eropa, memberikan manfaat bagi Jerman sebagai pusat inovasi, dan yang terpenting tidak menyebabkan kenaikan harga bagi konsumen akhir,” kata juru bicara Kementerian Digital Jerman.Usulan ini muncul menjelang kemungkinan kunjungan Kanselir Friedrich Merz ke Washington untuk bertemu dengan Presiden AS, Donald Trump. Meski belum diumumkan secara resmi, Trump sebelumnya pernah menyatakan bahwa ia tidak akan membiarkan pemerintah asing "mengambil keuntungan dari basis pajak Amerika Serikat."Asosiasi industri Bitkom memperingatkan bahwa pungutan tersebut bisa menyebabkan kenaikan harga yang akan berdampak pada bisnis, administrasi publik, dan konsumen.“Kenaikan harga ini akan menghambat dan memperlambat percepatan digitalisasi layanan publik dan transformasi digital perusahaan yang sangat dibutuhkan saat ini,” ujar Presiden Bitkom, Ralf Wintergerst, dikutip VOI dari Reuters. “Yang kita butuhkan adalah pengurangan beban keuangan terhadap barang dan layanan digital, bukan penambahan.”