Banyak Warga Jakarta Belum Tahu Program Job Fair, DPRD DKI Minta Pemprov Perbaiki Komunikasi Publik

Wait 5 sec.

Ilustrasi bursa kerja (ANTARA)JAKARTA – Wakil Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta, Muhammad Thamrin, mengapresiasi kinerja Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung dan Rano Karno, yang telah memimpin selama 100 hari.Namun, ia menyoroti masih rendahnya tingkat kesadaran masyarakat terhadap sejumlah program yang telah diluncurkan, termasuk program bursa kerja atau job fair.“Hampir separuh warga Jakarta tidak tahu tentang program job fair meskipun komunikasi media sosial di Ibu Kota sangat tinggi,” kata Thamrin kepada wartawan, Senin, 2 Juni.Pernyataan Thamrin merujuk pada hasil survei Indikator Politik Indonesia yang dilakukan pada 12–19 Mei 2025. Survei tersebut mencatat bahwa hanya 52,7 persen responden mengetahui adanya program job fair, sementara 47,3 persen lainnya tidak mengetahuinya.Masih dari survei yang sama, sebanyak 55,8 persen warga percaya bahwa program job fair gagasan Pramono-Rano dapat menekan angka pengangguran di Jakarta. Namun, 42,6 persen menyatakan tidak percaya, dan 1,5 persen tidak menjawab.Melihat kondisi tersebut, Thamrin mendorong agar Pemprov DKI Jakarta memperkuat strategi komunikasi publik. Ia menilai sosialisasi program harus dilakukan secara masif dan menjangkau berbagai lapisan masyarakat.“Pemprov harus memperbaiki strategi komunikasi publiknya dengan cara yang lebih agresif, kreatif, menembus masyarakat dari kampung ke kampung, melalui RT/RW, komunitas lokal, tempat ibadah, warung, dan pastinya juga melalui kanal digital,” ujarnya.Ia menambahkan, program yang baik akan percuma jika tidak diketahui oleh masyarakat. “Karena tanpa sampai kepada warga, keberadaan program bagus ini sama saja seperti tak ada,” tegasnya.Kritik serupa disampaikan Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta, William Aditya Sarana. Ia menilai temuan survei tersebut menjadi alarm bagi Pemprov DKI untuk mengevaluasi efektivitas pelaksanaan program job fair.“Hal-hal seperti ini harus menjadi evaluasi bagi Pemprov DKI Jakarta. Seharusnya program job fair ini berdampak kepada masyarakat yang sedang mencari pekerjaan di tengah-tengah kesulitan ekonomi saat ini, yaitu ketika pemecatan terjadi di mana-mana dan daya beli masyarakat sedang menurun,” ujar William.