Presiden Zelensky Mengatakan Ukraina akan Menghadiri Perundingan di Istanbul Hari Ini

Wait 5 sec.

Presiden Zelensky. (Twitter/@ZelenskyyUa)JAKARTA - Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan Ukraina akan menghadiri pertemuan di Istanbul, Turki pada Hari Senin yang diusulkan oleh Rusia."Saya menguraikan posisi (Ukraina) menjelang pertemuan di Istanbul pada Hari Senin," tulis Presiden Zelensky di Telegram pada Hari Minggu setelah bertemu dengan para pejabatnya, dikutip dari Reuters 1 Juni.Presiden Zelensky juga mengatakan, delegasi Ukraina akan kembali dipimpin oleh Menteri Pertahanan Rustem Umerov.Lebih jauh Presiden Zelensky mencantumkan posisi Ukraina untuk perundingan tersebut sebagai gencatan senjata yang lengkap dan tanpa syarat, pembebasan tahanan, dan pemulangan anak-anak yang diculik."Dan, untuk membangun perdamaian yang dapat diandalkan dan abadi serta menjamin keamanan, untuk mempersiapkan pertemuan di tingkat tertinggi," tandasnya.Pekan lalu, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan Rusia mengusulkan untuk menggelar putaran pembicaraan langsung berikutnya dengan Ukraina di Istanbul pada 2 Juni, gua mencapai penyelesaian perdamaian yang berkelanjutan."Kami berharap bahwa semua orang yang dengan tulus, dan bukan hanya dalam kata-kata, tertarik pada keberhasilan proses perdamaian akan mendukung diadakannya putaran baru negosiasi langsung Rusia-Ukraina di Istanbul," kata Menlu Lavrov dalam sebuah pernyataan.Bulan lalu, Rusia-Ukraina menggelar pembicaraan langsung pada 16 Mei, pertama kalinya sejak perundingan langsung terakhir digelar di Belarusia dan Turki pada tahun 2022. Namun, pertemuan itu gagal menyepakati kesepakatan gencatan senjata.Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov pada Hari Jumat mengharapkan Rusia dan Ukraina untuk membahas gencatan senjata pada pekan ini di Istanbul, memuji peran Amrerika Serikat dalam memediasi pembicaraan tersebut.Peskov mengatakan delegasi Rusia akan melakukan perjalanan ke Istanbul dan akan siap untuk melakukan pembicaraan dengan Ukraina pada Senin pagi."Saat ini, semua orang fokus pada negosiasi langsung Rusia-Ukraina. Daftar syarat untuk gencatan senjata sementara sedang dikembangkan," kata Peskov kepada wartawan, mengatakan rincian memorandum tersebut tidak akan dipublikasikan.Sebelumnya, Ukraina mengatakan ingin melihat dokumen yang menjabarkan usulan Rusia untuk perjanjian damai sebelum mengirim delegasi ke Istanbul untuk perundingan bilateral, kata Menteri Luar Negeri Ukraina Andrii Sybiha."Agar pertemuan yang direncanakan berikutnya menjadi substantif dan bermakna, penting untuk menerima dokumen terlebih dahulu sehingga delegasi yang akan hadir memiliki kewenangan untuk membahas posisi yang relevan," kata Menlu Sybiha.Terpisah, Utusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Keith Kellogg mengindikasikan kepada ABC, pihaknya mengharapkan pembicaraan bilateral 2 Juni di Istanbul akan terus berlanjut.Sedangkan Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan mengatakan, negaranya siap menjadi tuan rumah putaran perundingan berikutnya antara Rusia dan Ukraina."Ini pandangan kami: selama (kedua belah pihak) tetap berada di meja perundingan, kemajuan pasti dapat terlihat," katanya dalam konferensi pers.Jika perundingan berlanjut di Istanbul, langkah selanjutnya adalah mencoba menjadi tuan rumah pertemuan antara Trump, Presiden Rusia Vladimir Putin, dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy, tambahnya.