Presiden AS Donald Trump/FOTO via Instagram @whitehouseJAKARTA - Ancaman Presiden AS Donald Trump untuk menghancurkan fasilitas nuklir Iran disebut garis merah yang jelas dan akan menimbulkan konsekuensi yang berat. "Jika AS mencari solusi diplomatik, AS harus membuang bahasa ancaman dan sanksi," kata seorang pejabat Iran yang tidak disebutkan namanya dilaporkan kantor Berita Fars sebagaimana dilansir Reuters, Sabtu, 31 Mei.Pejabat itu menyebut ancaman Trump merupakan permusuhan terbuka terhadap kepentingan nasional Iran.Trump sebelumnya menegaskan keinginan agar AS-Iran mencapai kesepakatan soal nuklir."Saya menginginkannya (perjanjian nuklir) yang sangat kuat di mana kita dapat masuk dengan inspektur, kita dapat mengambil apa pun yang kita inginkan, kita dapat meledakkan apa pun yang kita inginkan, tetapi tidak ada yang terbunuh. Kita dapat meledakkan laboratorium, tetapi tidak akan ada seorang pun di laboratorium, bukan semua orang berada di laboratorium dan meledakkannya,” papar Trump.Trump telah berulang kali mengancam akan mengebom fasilitas nuklir Iran jika diplomasi gagal menyelesaikan pertikaian selama puluhan tahun mengenai program nuklir Teheran.Trump mengatakan pada Jumat, 30 Mei, kesepakatan Iran mungkin terjadi dalam "waktu dekat."