Pabrik Volvo/FOTO: Volvo newsroomJAKARTA - Volvo di Amerika Serikat terus mengalami masalah yang tidak ada hentinya, setelah berjuang dengan permintaan yang lambat untuk kendaraan listriknya, lalu berjuang melawan strategi tarif Presiden Amerika Serikat Donald Trump, kini terpaksa menghentikan produksi SUV EX90.Mengutip dari laman Carscoops, Sabtu, 31 Mei, merek asal Swedia itu terpaksa harus menghentikan produksi EX90 versi listrik karena kekurangan suku cadang, dan model tersebut yang dibuat di fasilitas Volvo AS di Ridgeville, Carolina Selatan.Masalah ini mengingatkan kekacauan yang dialami produsen mobil selama pandemi Covid, ketika kekurangan chip semikonduktor memaksa banyak perusahaan menghentikan produksi, atau membuat mobil tanpa beberapa fitur teknologi utama.Menurut laporan dari Auto News, Volvo belum memberikan pernyataan resmi terkait komponen apa yang persediaannya terbatas, bahkan lama jeda produksi yang berlangsung. Tapi, calon pelanggan diminta untuk menunggu pengiriman EX90 untuk tetap terhubung dengan jaringan dealer untuk mendapatkan informasi terbaru terkait pesanan yang sudah dilakukan.Seperti diketahui, SUV EX90 memang telah mengalami beberapa kendala produksi. Bahkan, debutnya yang direncanakan pada tahun 2023 diundur ke tahun 2024 karena masalah kode perangkat lunak di area Lidar.Tidak hanya sampai itu saja, ketika SUV tersebut resmi meluncur di pasar terjadi masalah kembali seperti sistem self driving yang belum beroperasi dengan baik, meski perangkat kerasnya telah terpasang.Dampak kebijakan TrumpAwal bulan ini Volvo mengonfirmasi bahwa perusahaan memangkas 125 staf dari 2.500 karyawan pabrik Ridgeville karena kebijakan perdagangan yang berubah, tarif, dan perubahan kondisi pasar. Masalah tersebut membuat melambatnya penjualan kendaraan listrik.