Cerita Penjual Oleh-oleh Haji di Tanah Abang: Live TikTok ketika Toko Sepi

Wait 5 sec.

Anak dari pemilik usaha penjualan oleh-oleh haji 'Istana Kurma', Dea Anggraini (28), saat ditemui di tokonya, di Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (30/5/2025). Foto: Fadhil Pramudya/kumparanAroma kurma, parfum hingga colekat menyeruak di setiap sudut ruangan toko oleh-oleh haji di Tanah Abang, Jakarta Pusat. Sajadah, mukena hingga surban menggantung di tiap sisinya jadi pemandangan yang menghiasi toko tersebut.Sementara di bagian kasir terlihat kesibukan pegawai yang mengemas pesanan para pembeli. Pemandangan ini menjadi penanda geliat perburuan buah tangan di musim haji. Musim yang memang dinanti-nanti oleh para pedagang yang meraup rupiah lewat penjualan oleh-oleh khas timur tengah ini.Toko oleh-oleh haji 'Dunia Haji' di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (30/5/2025). Foto: Fadhil Pramudya/kumparanSalah satunya dilakukan oleh toko Istana Kurma. Usaha penjualan oleh-oleh haji yang berada di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat ini ternyata sudah berdiri sejak 1997 silam.Anak dari pemilik toko Istana Kurma, Dea Anggraini (28 tahun), menceritakan bahwa sejak berdiri, tokonya kerap menjual berbagai jenis buah tangan, mulai dari makanan seperti kurma, coklat, kacang-kacangan, hingga air zam-zam.Tak hanya itu, Dea menyebut bahwa perlengkapan untuk ibadah haji pun juga tersedia di tokonya."Kita juga di sini menjual perlengkapan umrah atau hajinya juga, seperti bajunya atau gamisnya. Pokoknya di sini one stop solution, jadi satu toko tapi bisa untuk dari mulai pergi sampai pulang, di sini ada," kata Dea saat ditemui kumparan, Jumat (30/5).Suasana barang-barang yang dijual di salah satu toko oleh-oleh haji di kawasan Tanah Abang, Jakarta, Jumat (30/5/2025). Foto: Iqbal Firdaus/kumparanNamun, ia mengaku penjualan tokonya pada musim haji kali ini menurun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya."Selama musim haji ini memang ada penurunan untuk penjualan, beda dengan tahun-tahun yang lalu. Karena memang kan lihat ekonomi sekarang itu kan nggak lagi baik-baik aja gitu," tutur dia."Kadang yang tadinya beli dengan kuantitas misalkan 5 kilogram jadi menurun menjadi 2 kilogram saja gitu. Tapi, untuk saat ini ya tetap ada yang belanja untuk oleh-oleh haji dan umrah sebelum, mungkin dari dua bulan yang lalu," imbuhnya.Kendati begitu, ia bersama dengan 12 karyawan di toko itu tak kehabisan akal. Bermodal gawai, penjualan barang pun mengikuti perkembangan zaman.Suasana barang-barang yang dijual di salah satu toko oleh-oleh haji di kawasan Tanah Abang, Jakarta, Jumat (30/5/2025). Foto: Iqbal Firdaus/kumparanUntuk mendongkrak penjualan tokonya, Dea pun menyatakan memanfaatkan fitur penjualan secara daring via live TikTok. Bahkan, cara itu dilakukannya sejak tiga tahun lalu."Kita kan selalu mengikuti kemajuan teknologi. Kalau misalnya kita tidak mengikuti, mungkin kita akan ketinggalan. Itu yang biasanya kita jalani," ucap dia."Karena kalau misalkan kondisi sepi, kalau tokonya lagi sepi, toko offline-nya sepi, toko online-nya bisa menunjang penjualan," paparnya.Beranjak sekitar 100 meter dari toko Istana Kurma, juga ada toko penjualan oleh-oleh haji bernama Dunia Haji. Toko ini berdiri sejak 2017 lalu, dengan mempekerjakan lima orang sebagai karyawan.Tak berbeda jauh dengan yang lainnya, toko Dunia Haji menjual berbagai macam oleh-oleh, di antaranya kurma, coklat, kismis, parfum, air zam-zam, hingga perlengkapan salat sebagai suvenir.Suasana barang-barang yang dijual di salah satu toko oleh-oleh haji di kawasan Tanah Abang, Jakarta, Jumat (30/5/2025). Foto: Iqbal Firdaus/kumparanSalah satu karyawan penjualan, Sarah (22 tahun), menyebut harga tiap jenis oleh-oleh yang dijualnya berbeda-beda tergantung dengan varian maupun tipenya.Salah satu karyawan penjualan oleh-oleh haji 'Dunia Haji', Sarah (22 ), saat ditemui di tokonya, di Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (30/5/2025). Foto: Fadhil Pramudya/kumparanUntuk kurma, misalnya, harga paling murah yakni Rp 30 ribu per kilogram. Jika berdasarkan jenisnya, Sarah menjelaskan bahwa kurma mesir dijual dengan harga Rp 40 ribu hingga Rp 45 ribu per kilogram. Lain lagi dengan kurma ajwa yang dipatok Rp 170 ribu per kilogram.Sementara itu, untuk air zam-zam, tokonya menjual dalam bentuk kemasan satu liter hingga lima liter. Untuk kemasan satu liternya dijual dengan harga Rp 90 ribu. Sementara, kemasan yang lima liter dipatok dengan harga Rp 400 ribu.Sarah mengaku hingga saat ini penjualan buah tangan di tokonya masih ramai pemesanan mulai dari paketan hingga satuan. Bahkan, kata dia, sejumlah jemaah haji juga memesan sebelum keberangkatannya ke Tanah Suci."Yang datang biasanya ini keluarganya. Merekanya sih masih di sana, kan. Mereka minta tolong biasanya belanjain gitu. Jadi mungkin ketika pulang itu udah rapi oleh-oleh dan tersedia," ujar Sarah kepada kumparan, Jumat (30/5).Calon pembeli mencari barang-barang yang dijual di salah satu toko oleh-oleh haji di kawasan Tanah Abang, Jakarta, Jumat (30/5/2025). Foto: Iqbal Firdaus/kumparanCalon pembeli mencari barang-barang yang dijual di salah satu toko oleh-oleh haji di kawasan Tanah Abang, Jakarta, Jumat (30/5/2025). Foto: Iqbal Firdaus/kumparanSelama ini, lanjutnya, penjualan oleh-oleh di tokonya biasanya mulai ramai sekitar beberapa hari setelah hari H lebaran Idul adha."Ya kalau biasanya ramainya setelah lebaran, setelah hari H lebaran haji itu biasanya lebih ramai dari sekarang. Cuma sekarang pun ya lumayan, apalagi khusus-khusus hari Sabtu, Minggu, sama tanggal merah," terangnya.Dalam kesempatan itu, Sarah juga menyatakan penjualan oleh-oleh di tokonya sempat menurun drastis imbas pelaksanaan ibadah haji yang ditutup karena COVID-19.Calon pembeli mencari barang-barang yang dijual di salah satu toko oleh-oleh haji di kawasan Tanah Abang, Jakarta, Jumat (30/5/2025). Foto: Iqbal Firdaus/kumparanUntuk mengatasi itu, toko Dunia Haji pun beralih fokus menggenjot penjualan selama Ramadan. Barulah saat pelaksanaan ibadah haji dibuka kembali pada 2022, penjualan buah tangan kembali diburu oleh para jemaah haji."Tahun 2022, 2023 itu lumayan, karena mungkin baru pertama kali dibuka lagi, ya, haji, karena kan corona itu sempat tutup," pungkasnya.