Jalani Swab Antigen, 2 Pasien Komorbid Kencing Manis Terinfeksi COVID-19 Dirawat RSUD Samarinda

Wait 5 sec.

Pulang dari Tanah Suci, rombongan haji tes usap antigen COVID-19 di Bandara Hang Nadim Batam, Kepri, Rabu 27 Juli 2022. (FOTO ANTARA-Jessica)JABAR - Sedikitnya dua orang pasien yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Wahab Sjahranie (AWS) Samarinda terindikasi COVID-19 berdasarkan hasil pemeriksaan swab (tes usap) antigen."Sampel kedua pasien tersebut dikirim ke Balai Besar Labkesmas Banjarbaru untuk pengujian Polymerase Chain Reaction (PCR) guna memastikan diagnosis dan mendeteksi kemungkinan varian baru," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalimantan Timur (Kaltim) Jaya Muslimin di Samarinda, Senin 9 Juni, disitat Antara.Ia menjelaskan, hingga saat ini belum ada laporan kasus COVID-19 yang terkonfirmasi PCR di Kaltim. Namun, hasil positif dari tes cepat antigen pada dua pasien di RSUD AWS ini memunculkan kewaspadaan."Mereka dirawat duluan, bukan karena COVID-19, ada pasien yang dirawat karena kencing manis dan penyakit paru-paru. Setelah dilakukan tes cepat, hasilnya positif," ujar Jaya. Jaya menambahkan hasil positif dari swab antigen tersebut belum dapat dipastikan sebagai kasus COVID-19 tanpa konfirmasi PCR.Meskipun belum terkonfirmasi, Dinkes Kaltim mengambil langkah antisipasi. Kedua pasien dengan komorbid kencing manis yang terinfeksi COVID-19 tersebut kini dirawat di ruang isolasi khusus untuk mencegah penyebaran."Kita perlakukan pasien yang memang dirawat dengan kencing manis itu ditempatkan khusus, di tempat infeksi," kata Jaya.Plt Direktur RSUD Abdul Wahab Sjahranie (AWS), Indah Puspitasari membenarkan informasi mengenai dua pasien yang sedang dirawat di ruang isolasi dengan hasil swab antigen positif."Saat ini di ruang perawatan isolasi RSUD AWS sedang merawat dua orang pasien yang hasil pemeriksaan swab antigen didapatkan hasil positif, kemudian sampel dikirim ke Banjarbaru untuk PCR apakah termasuk COVID-19 varian baru," kata Indah.Ia menambahkan hasil swab antigen positif bisa didapatkan karena penyakit bawaan pasien, yaitu diabetes melitus dan penyakit paru. Kedua pasien merupakan warga Kalimantan Timur dan tidak memiliki riwayat perjalanan ke kota lain ataupun ke luar negeri.Pihak RSUD AWS telah berkoordinasi dengan Dinkes Kaltim dan melaporkan kasus ini kepada Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Kemenkes telah memfasilitasi pengambilan sampel untuk mendeteksi apakah termasuk dalam varian baru COVID-19.Meskipun varian baru COVID-19 disebut-sebut tidak menimbulkan kematian, kewaspadaan tetap menjadi prioritas.Menyikapi perkembangan ini, Dinkes Kaltim segera melakukan rapat dengan para kepala bidang dan perwakilan rumah sakit serta Puskesmas untuk menentukan langkah selanjutnya.