Jemaah Haji Diimbau Tetap di Hotel Hindari Kepadatan di Masjidil Haram saat Puncak Tawaf Ifadah

Wait 5 sec.

Jemaah haji Indonesia menunaikan mabit di Muzdalifah, Makkah, Arab Saudi, Kamis (5/6/2025) malam. (ANTARA)JAKARTA - Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi mengimbau para jemaah haji Indonesia untuk tetap berada di hotel dan tidak memaksakan diri menunaikan Tawaf Ifadah pada tanggal 12–13 Dzulhijah 1446 H atau bertepatan dengan 8–9 Juni 2025, mengingat kondisi Masjidil Haram yang sangat padat dalam dua hari tersebut.Ketua PPIH Arab Saudi, Muchlis M. Hanafi, menyampaikan bahwa para jemaah dari berbagai negara yang telah memilih Nafar Awal mulai kembali dari Mina ke Makkah. Aliran pergerakan jemaah pun kini mengarah ke Masjidil Haram, tempat mereka akan melanjutkan ibadah dengan melakukan Tawaf Ifadah."Selama dua hari ke depan, Masjidil Haram akan sangat padat oleh jemaah dari seluruh dunia. Karena itu, kami menyarankan jemaah haji Indonesia untuk tetap di hotel pada tanggal tersebut demi keselamatan dan kenyamanan bersama," ujar Muchlis di Makkah, Minggu, seperti dikutip ANTARA.Nafar Awal merujuk pada jemaah yang kembali ke Makkah dari Mina pada 12 Dzulhijah sebelum matahari terbenam. Sementara itu, Nafar Tsani merupakan jemaah yang memilih kembali pada 13 Dzulhijah. Biasanya, setelah kembali ke Makkah, mereka akan menyelesaikan ibadah dengan Tawaf Ifadah.Muchlis menegaskan bahwa imbauan ini dikeluarkan berdasarkan arahan resmi dari Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi sebagai bentuk antisipasi terhadap potensi penumpukan jemaah di area Masjidil Haram yang bisa membahayakan keselamatan.PPIH juga mengingatkan agar setelah melontar jumrah, jemaah langsung kembali ke penginapan masing-masing dan tidak menuju Masjidil Haram. Sebagai gantinya, mereka dapat menjalankan ibadah di masjid-masjid terdekat atau mushalla hotel.Para ketua kloter, ketua rombongan, serta petugas lapangan juga diminta untuk mengawal dan menyosialisasikan imbauan ini dengan pendekatan yang persuasif."Masjidil Haram saat ini dalam kondisi sangat padat. Keselamatan jemaah menjadi prioritas utama kami. Kami mohon kerja sama dari seluruh pihak," pungkas Muchlis.